BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam keluarga khususnya seorang
ibu, menyusui merupakan
hal yang paling penting. Secara
umum pada masa – masa setelah
melahirkan ibu banyak mengalami perubahan fisik, alat reproduksi-nya, maupun
psikologisnya. Diantaranya payudara
makin besar dan keras (Manuaba, 1998). Payudara yang membesar dan
keras diakibatkan karena
adanya retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar payudara dan juga kadang
- kadang keluar kolostrum. Tetapi pada kenyataanya masih ada ibu yang kurang
paham tentang teknik perawatan payudara sehingga dapat menimbulkan beberapa
masalah (www.infoibu.com.2007).
Menurut hasil survey rumah tangga
tahun 2000 oleh Badan Statistik, dengan jumlah rata – rata, masing –
masing propinsi daerah survey 54 % ibu postpartum telah memanfaatkan pelayanan kesehatan perawatan payudara. Sedangkan
survey data awal yang diperoleh di BPS sudah dilakukan penyuluhan tentang
teknik perawatan payudara tapi pada kenyataanya data yang didapat dari 20 orang
ibu post partum masih ada 2
orang yang mengalami abses, 3 orang ASI (Air Susu Ibu) tidak keluar dan 2 orang
putingnya tidak menonjol. Dari data – data diatas menunjukkan masih kurang
tercapainya program tersebut.
Efek negatif tidak melakukan
perawatan payudara dan teknik perawatan payudara yang salah pada ibu dapat
menyebabkan terjadinya ASI tidak keluar, puting susu tidak menonjol, produksi
ASI sedikit, infeksi pada payudara, payudara bengkak, muncul benjolan di
payudara, terjadi mastitis dan abses. Dengan timbulnya beberapa masalah
tersebut maka dapat menyebabkan terganggunya proses pemberian ASI pada calon
buah hati (www.infoibu.
com.2007).
1.2 Rumusan Permasalahan
Dalam pembahasan ini kita akan
membahas tentang bagaimana cara seorang ibu dalam
merawat payudara mereka sendiri.
1.3 Tujuan
1.3.1 Memelihara
kebersihan payudara
1.3.2 Melenturkan
dan menguatkan putting susu
1.3.3 Mengeluarkan
putting susu yang tertarik ke dalam
1.3.4 Mempersiapkan
produksi ASI
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Payudara
Dalam istilah medik, payudara
disebut glandulla mammae yang berasal dari bahasa latin yaitu mammae. Payudara
berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan dan cepat membesar
karena pengaruh kadar hormon yang tinggi, yaitu estrogen dan progesteron.
Estrogen meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus dan saluran penampung.
Progesteron merangsang pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormon‑hormon lain seperti prolaktin, growth hormone, adenokortikosteroid
dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu.
Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan
ikat dan jaringan lemak. Bila dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3
bagian utama, yaitu :
·
Korpus (badan), yaitu bagian yang besar
·
Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman
·
Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu bagian
yang menonjol di puncak payudara
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu
kulit, sub kutan (jaringan dibawah kulit) dan corpus mammae. Corpus mammae
terdiri dari parenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang
terdiri dari : duktus lactiferus (duktus), duktulus (duktuli), lobus dan
alveolus.
Puting susu dan areola adalah gudang
susu yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Pada puting susu
dan areola terdapat ujung-ujung syaraf peraba yang penting pada proses refleks
saat menyusui. Puting susu mengandung otot polos yang dapat berkontraksi
sewaktu ada rangsangan menyusui. Dengan akupan bibir bayi yang menyeluruh pada
daerah tersebut, ASI akan keluar dengan lancar.
Pada ujung puting susu terdapar 15-20 muara lobus
(duktus laktiferus), didalam lobus terdapat 20-40 lubulus , didalam lubulus
terdapat 10-100 buah alveoli, didalam alveoli terdapat sel acinin yang
mengandung ASI, masing masing alveoli dihubungkan duktus alveoli kemudian membentuk
alveolus,sedangkan areola mengandung sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan
cairan agar puting tetap lunak dan lentur.
2.2 Perawatan
Payudara
2.2.1 Pengertian
Perawatan payudara adalah upaya
untuk menjaga kebersihan payudara dan langkah pemeliharaan payudara untuk
menghindari terjadinya masalah-masalah yang menghalangi atau menghambat
kelancaran proses laktasi. Pada masa
menyusui, payudara harus dirawat agar tidak timbul masalah pada masa menyusui.
2.2.2 Tujuan perawatan payudara adalah :
• Memelihara kesehatan payudara
• Untuk memperbanyak produksi ASI
• Untuk mengenyalkan puting susu,
supaya tidak mudah lecet
• Untuk menonjolkan puting susu
• Menjaga bentuk buah dada tetap
bagus
• Untuk mencegah terjadinya
penyumbatan
• Untuk mencegah terjadinya komplikasi
2.2.3 Pelaksanaan Perawatan
Payudara
Pelaksanaan perawatan payudara pasca
persalinan dimulai sedini mungkin yaitu 1 – 2 hari sesudah bayi dilahirkan. Hal
itu dilakukan 2 kali sehari.
Pelaksanaan Perawatan Payudara:
Persiapan
Alat :
• Baby oil secukupnya
• Kapas secukupnya
• Waslap 2 buah
• Handuk bersih 1 buah
• Bengkok
• 2 baskom berisi air (hangat dan dingin)
Persiapan Ibu :
1.
Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan
keringkan dengan handuk.
2. Baju ibu
bagian depan dibuka
3.
Pasang handuk
Persiapan Petugas:
• Lakukan informed consent pada pasien
• Cuci tangan
• Berdiri dibelakang ibu
Pelaksanaan Perawatan
Payudara :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Lakukan informed consent. Jelaskan
tindakan yang akan dilakukan sampai klien mengerti dan menyetujui tindakan yang
akan kita lakukan.
3. Cuci tangan
Biasakan mencuci tangan sebelum tindakan dibawah air
mengalir dengan menerapkan 7 prinsip mencuci tangan.
4. kedua
putting susu dikompres dengan kain kassa/kapas yang telah dibahasahi baby oil
selama 3-5 menit, agar kotoran disekitar putting susu mudah terangkat.
5. kemudian olesi ibu jari dan
jari telunjuk dengan baby oil dan letakkan pada kedua putting susu, lakukan
gerakan memutar kearah dalam selama 15 kali putaran untuk meningkatkan
elastisitas otot putting susu.
6. Apabila putting susu datar
atau masuk kedalam maka kita lakukan gerakan untuk menonjolkan putting susu
yaitu letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan putting susu, kemudian
tarik secara perlahan kearah luar. Dan letakkan juga dibagian atas dan bawah
putting susu tarik secara perlahan menjauhi putting susu.
7. Untuk gerakkan pemijatan, tuangkan baby oil secukupnya pada kedua tangan.
8. Letakkan ke-2 telapak tangan diantara ke-2 payudara.
9. Lakukan pengurutan, dimulai kearah atas, kesamping lalu kebawah, lakukan gerakkan ini selama 20-30 kali untuk tiap payudara.
10. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri dan tangan kanan mengurut dengan
menggunakan sisi kelingking dari pangkal kearah putting susu, Lakukan
tahap yang sama pada kedua payudara. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.
11. Sokong payudara dan urut
dengan menggunakan buku-buku jari, lakukan pengurutan dari pangkal menuju
putting disetiap bagian atas dan samping, lakukan tahap yang sama pada kedua
payudara. Lakukan gerakkan ini selama 30 kali.
12. Sokong
payudara dan urut dengan menggunakan jari tangan.
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri lalu 3 jari
tangan kanan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara sampai pada
putting susu. Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan, lakukan 2 kali
gerakan pada tiap payudara
13. Bersihkan
payudara dengan waslap
Kompreslah kedua payudara
dengan menggunakan air hangat dan bergantian dengan air dingin selama 5 menit untuk membersihkan payudara
dari minyak/baby oil.
14. Keringkan payudara ibu dengan menggunakan
handuk kering.
15. Mencuci
tangan
Biasakan mencuci tangan setelah tindakan dengan
menggunakan 7 prinsip mencuci tangan.
Keterangan
Gambar :
Gambar 2.1. Pengurutan buah dada dari tengah, keatas, ke samping kemudian ke bawah.
Gambar 2.2. Pengurutan buah dada dengan sisi kelingking dan tangan kiri menyokong payudara kiri
Gambar 2.3. Pengurutan buah dada dengan menggunakan 3 jari berputar dari pangkal ke arah putting.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan saran
Perawatan payudara adalah upaya
untuk menjaga kebersihan payudara dan langkah pemeliharaan payudara untuk
menghindari terjadinya masalah-masalah yang menghalangi atau menghambat
kelancaran proses laktasi. Pada masa
menyusui, payudara harus dirawat agar tidak timbul masalah pada masa menyusui.
Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan
sebagai persiapan untuk menyusui.
Pelaksanaan perawatan payudara pasca
persalinan dimulai sedini mungkin yaitu 1 – 2 hari sesudah bayi dilahirkan. Hal
itu dilakukan 2 kali sehari. Untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan harus dilakukan dengan sistematis dan teratur.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar