Jumat, 01 Februari 2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam keluarga khususnya seorang ibu, menyusui merupakan hal yang paling penting. Secara umum pada masa – masa setelah melahirkan ibu banyak mengalami perubahan fisik, alat reproduksi-nya, maupun psikologisnya. Diantaranya payudara makin besar dan keras (Manuaba, 1998). Payudara yang membesar dan keras diakibatkan karena adanya retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar payudara dan juga kadang - kadang keluar kolostrum. Tetapi pada kenyataanya masih ada ibu yang kurang paham tentang teknik perawatan payudara sehingga dapat menimbulkan beberapa masalah (www.infoibu.com.2007).
Menurut hasil survey rumah tangga tahun 2000 oleh Badan Statistik, dengan jumlah rata – rata, masing – masing propinsi daerah survey 54 % ibu postpartum telah memanfaatkan pelayanan kesehatan perawatan payudara. Sedangkan survey data awal yang diperoleh di BPS  sudah dilakukan penyuluhan tentang teknik perawatan payudara tapi pada kenyataanya data yang didapat dari 20 orang ibu post partum masih ada 2 orang yang mengalami abses, 3 orang ASI (Air Susu Ibu) tidak keluar dan 2 orang putingnya tidak menonjol. Dari data – data diatas menunjukkan masih kurang tercapainya program tersebut.
Efek negatif tidak melakukan perawatan payudara dan teknik perawatan payudara yang salah pada ibu dapat menyebabkan terjadinya ASI tidak keluar, puting susu tidak menonjol, produksi ASI sedikit, infeksi pada payudara, payudara bengkak, muncul benjolan di payudara, terjadi mastitis dan abses. Dengan timbulnya beberapa masalah tersebut maka dapat menyebabkan terganggunya proses pemberian ASI pada calon buah hati (www.infoibu. com.2007).

1.2 Rumusan Permasalahan
Dalam pembahasan ini kita akan membahas tentang bagaimana cara seorang ibu dalam merawat payudara mereka sendiri.

1.3 Tujuan
1.3.1 Memelihara kebersihan payudara
1.3.2 Melenturkan dan menguatkan putting susu
1.3.3 Mengeluarkan putting susu yang tertarik ke dalam
1.3.4 Mempersiapkan produksi ASI










BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Payudara
Dalam istilah medik, payudara disebut glandulla mammae yang berasal dari bahasa latin yaitu mammae. Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan dan cepat membesar karena pengaruh kadar hormon yang tinggi, yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus dan saluran penampung. Progesteron merangsang pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormonhormon lain seperti prolaktin, growth hormone, adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu.
Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan lemak. Bila dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
·       Korpus (badan), yaitu bagian yang besar
·       Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman
·       Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan (jaringan dibawah kulit) dan corpus mammae. Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari : duktus lactiferus (duktus), duktulus (duktuli), lobus dan alveolus.
Puting susu dan areola adalah gudang susu yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Pada puting susu dan areola terdapat ujung-ujung syaraf peraba yang penting pada proses refleks saat menyusui. Puting susu mengandung otot polos yang dapat berkontraksi sewaktu ada rangsangan menyusui. Dengan akupan bibir bayi yang menyeluruh pada daerah tersebut, ASI akan keluar dengan lancar.
Pada ujung puting susu terdapar 15-20 muara lobus (duktus laktiferus), didalam lobus terdapat 20-40 lubulus , didalam lubulus terdapat 10-100 buah alveoli, didalam alveoli terdapat sel acinin yang mengandung ASI, masing masing alveoli dihubungkan duktus alveoli kemudian membentuk alveolus,sedangkan areola mengandung sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting tetap lunak dan lentur.

2.2 Perawatan Payudara
2.2.1 Pengertian
Perawatan payudara adalah upaya untuk menjaga kebersihan payudara dan langkah pemeliharaan payudara untuk menghindari terjadinya masalah-masalah yang menghalangi atau menghambat kelancaran proses laktasi. Pada masa menyusui, payudara harus dirawat agar tidak timbul masalah pada masa menyusui.
2.2.2 Tujuan perawatan payudara adalah :
• Memelihara kesehatan payudara
• Untuk memperbanyak produksi ASI
• Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
• Untuk menonjolkan puting susu
• Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
• Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
• Untuk mencegah terjadinya komplikasi

2.2.3 Pelaksanaan Perawatan Payudara
Pelaksanaan perawatan payudara pasca persalinan dimulai sedini mungkin yaitu 1 – 2 hari sesudah bayi dilahirkan. Hal itu dilakukan 2 kali sehari.
Pelaksanaan Perawatan Payudara:
Persiapan Alat :
• Baby oil secukupnya
• Kapas secukupnya
• Waslap 2 buah
• Handuk bersih 1 buah
• Bengkok
• 2 baskom berisi air (hangat dan dingin)
Persiapan Ibu :
1.    Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan keringkan dengan handuk.
2.    Baju ibu bagian depan dibuka
3.    Pasang handuk
Persiapan Petugas:
• Lakukan informed consent pada pasien
• Cuci tangan
• Berdiri dibelakang ibu


Pelaksanaan Perawatan Payudara :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Lakukan informed consent. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan sampai klien mengerti dan menyetujui tindakan yang akan kita lakukan.
3. Cuci tangan
Biasakan mencuci tangan sebelum tindakan dibawah air mengalir dengan menerapkan 7 prinsip mencuci tangan.
4. kedua putting susu dikompres dengan kain kassa/kapas yang telah dibahasahi baby oil selama 3-5 menit, agar kotoran disekitar putting susu mudah terangkat.
5. kemudian olesi ibu jari dan jari telunjuk dengan baby oil dan letakkan pada kedua putting susu, lakukan gerakan memutar kearah dalam selama 15 kali putaran untuk meningkatkan elastisitas otot putting susu.
6. Apabila putting susu datar atau masuk kedalam maka kita lakukan gerakan untuk menonjolkan putting susu yaitu letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan putting susu, kemudian tarik secara perlahan kearah luar. Dan letakkan juga dibagian atas dan bawah putting susu tarik secara perlahan menjauhi putting susu.
7. Untuk gerakkan pemijatan, tuangkan baby oil secukupnya pada kedua tangan.
8. Letakkan ke-2 telapak tangan diantara ke-2 payudara.
9. Lakukan pengurutan, dimulai kearah atas, kesamping lalu kebawah, lakukan gerakkan ini selama 20-30 kali untuk tiap payudara.
10. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri dan tangan kanan mengurut dengan menggunakan sisi kelingking dari pangkal kearah putting susu, Lakukan tahap yang sama pada kedua payudara. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.
11. Sokong payudara dan urut dengan menggunakan buku-buku jari, lakukan pengurutan dari pangkal menuju putting disetiap bagian atas dan samping, lakukan tahap yang sama pada kedua payudara. Lakukan gerakkan ini selama 30 kali.
12. Sokong payudara dan urut dengan menggunakan jari tangan.
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri lalu 3 jari tangan kanan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara sampai pada putting susu. Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan, lakukan 2 kali gerakan pada tiap payudara
13. Bersihkan payudara dengan waslap
Kompreslah kedua payudara dengan menggunakan air hangat dan bergantian dengan air dingin  selama 5 menit untuk membersihkan payudara dari minyak/baby oil.
14. Keringkan payudara ibu dengan menggunakan handuk kering.
15. Mencuci tangan
Biasakan mencuci tangan setelah tindakan dengan menggunakan 7 prinsip mencuci tangan.
Keterangan Gambar :
                                         
Gambar 2.1. Pengurutan buah dada dari tengah, keatas, ke samping kemudian ke bawah.
Gambar 2.2. Pengurutan buah dada dengan sisi kelingking dan tangan kiri menyokong payudara kiri
Gambar 2.3. Pengurutan buah dada dengan menggunakan 3 jari berputar dari pangkal ke arah putting.












BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan saran
Perawatan payudara adalah upaya untuk menjaga kebersihan payudara dan langkah pemeliharaan payudara untuk menghindari terjadinya masalah-masalah yang menghalangi atau menghambat kelancaran proses laktasi. Pada masa menyusui, payudara harus dirawat agar tidak timbul masalah pada masa menyusui.
Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui.
Pelaksanaan perawatan payudara pasca persalinan dimulai sedini mungkin yaitu 1 – 2 hari sesudah bayi dilahirkan. Hal itu dilakukan 2 kali sehari. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan harus dilakukan dengan sistematis dan teratur.









DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar