Nama :
NILDA YULITA SIREGAR
NIM :
POO224309081
ABSTRAK
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Kota Padangsidimpuan Tahun 2012
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk
selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan
membimbingnya selekas mungkin berjalan.
Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini
Di Kelurahan
Bincar Kota Padangsidimpuan Tahun 2012.
Metode penelitian yang
digunakan adalah secara deskriptif dengan menggunakan kuesioner atau
angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden.Responden tinggal memilih jawaban yang tersedia.Sampel yang digunakan
terdiri dari 26 orang ibu yang merupakan jumlah keseluruhan populasi (total
populasi).
Penelitian ini menemukan Mayoritas responden
berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (46,16%) dan minoritas berpengetahuan
baik sebanyak 4 orang (15,38%).Berdasarkan umur,. mayoritas responden
berpengetahuan cukup
sebanyak 7 orang (50%) pada umur >30 tahun dan minoritas
berpengetahuan cukup
sebanyak 3 orang (37,50%)
pada umur 20-30
tahun dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (21,43%) pada umur >30
tahun.Berdasarkan
pendidikan, mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (60%) pada pendidikan menengah dan minoritas responden
berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (6,67%)
pada tingkat pendidikan menengah dan berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (25%) pada
tingkat pendidikan perguruan tinggi.Berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden
berpengetahuan kurang
sebanyak 11 orang
(68,75%)
pada pekerjaan IRT dan
minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (16,67%) pada
pekerjaan wiraswasta.Berdasarkan paritas, mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (62,50%) pada paritas multipara,berpengetahuan
kurang sebanyak 5 orang (100%) pada paritas primipara,dan berpengetahuan kurang
sebanyak 5 orang (71,43%) pada paritas scundipara dan minoritas berpengetahuan baik
sebanyak 1 orang (12,50%) pada paritas multipara.Berdasarkan sumber informasi, mayoritas responden
berpengetahuan kurang sebanyak 6
orang (54,55%)
pada sumber informasi orangtua dan teman dan minoritas berpengetahuan baik
sebanyak 1 orang (14,26%)
pada responden yang mendapatkan informasi dari media elektronik,dan berpengetahuan
baik sebanyak 1 orang (9,09%) pada responden yang mendapatkan informasi dari
orangtua dan teman.
Kata kunci: Ibu Nifas, Mobilisasi Dini
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA PENYAKIT MALARIA TERHADAP
Karya Tulis
Ilmiah
Disusun
Sebagai Salah satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Ahli
Madya Kebidanan
Program Studi Kebidanan
Padangsidimpuan
OLEH :
NILDA YULITA SIREGAR
NIM:POO224309081
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
PROGRAM
STUDI KEBIDANAN
PADANGSIDIMPUAN
2012
LEMBAR PERSETUJUAN
TELAH DITERIMA DAN DISETUJUI
UNTUK DIPERTAHANKAN
PEMBIMBING
RAMLAN,
SKM, M. Kes
NIP. 196507091986031005
KETUA JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN
MEDAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PADANGSIDIMPUAN
Dra. HJ. NURIDA NASUTION, MM
NIP. 19530520 197603 2001
LEMBAR PENGESAHAN
GAMBARAN
PENGETAHUAN IBU TENTANG KIPI DI
KELURAHAN SIHITANG LINGKUNGAN II PADANGSIDIMPUAN TENGGARA TAHUN
2012
RIZKA HAYATI
BUTAR-BUTAR
NIM. P00224309040
Karya Tulis Ilmiah Disetujui dan
Disajikan Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan
Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan Tahun 2012
Padangsidimpuan, 2012
PEMBIMBING UTAMA
RAMLAN NASUTION, SKM.M.Kes
NIP. 196507091983031005
PEMBIMBING PENDAMPING
Hj.ROSMAWATY HRP,SSiT
NIP. 19580904 198103 2002
PENGUJI I PENGUJI
II
ELLY
INDRANI HRP,SPd,MM MEIDIAWATY SRG,SST,M.Kes
NIP.
19610109 198207 2 001 NIP.19770507
199603 2 001
AN. KETUA JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
KETUA
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN PADANGSIDIMPUAN
(Dra. Hj.NURIDA NASUTION,MM)
NIP. 19530520 197603 2 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat
Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Karya
Tulis Ilmiah ini dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun
2012”.
Penulis
menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi
maupun susunan bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca yang dapat membangun kesempurnaan penelitian ini.
Dalam
Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat kendala dan hambatan, namun
berkat arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu penulis ucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
1.
Ibu Ir. Zuraidah
Nasution, Mkes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
- Ibu Yusliana Nainggolan, S.Pd, Mkes, selaku Ketua
jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
- Ibu Dra. Hj. Nurida Nasution, MM, selaku Ka Prodi
Kebidanan Padangsidimpuan.
- Bapak Ramlan SKM, Mkes, selaku pembimbing Penulis
yang telah memberikan waktu serta arahan dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
- Bapak/Ibu Dosen serta Staf Sekretariat Program Studi
Kebidanan Padangsidimpuan.
- Ayahanda dan Ibunda serta keluarga tercinta yang
telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
- Teman-teman mahasiswa Program Studi Kebidanan
Padangsidimpuan yang secara tidak langsung membantu penulis dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
Penulis berharap semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Padangsidimpuan,………......…2012
Penulis
NILDA
YULITA SRG
NIM : POO224309081
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK .................................................... i
KATA
PENGANTAR .................................................... iv
DAFTAR
ISI ................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1
1.1 Latar
Belakang
................................................... 1
1.2 Perumusan
Masalah ................................... 4
1.3 Tujuan
Penelitian ............................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ......................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ................................... 4
1.4 Manfaat
Penelitian ............................................. 5
1.4.1 Bagi Pendidikan .................................. 5
1.4.2 Bagi Penulis ............................................ 5
1.4.3 Bagi Masyarakat .................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................. 6
2.1 Pengetahuan...................................................... 6
2.1.1 Defenisi
Pengetahuan................................ 6
2.1.2 Tingkat
Pengetahuan.................................... 6
2.1.3 Faktor Yang
Mempengaruhi Pengetahuan...... 8
2.2 Mobilisasi
Dini Pasca Persalinan Normal …............. 10
2.2.1 Defenisi
Mobilisasi Dini …………................ 10
2.2.2 Manfaat Mobilisasi
dini………………………... 11
2.2.3 Bentuk Mobilisasi dini ………………........ 12
2.2.4 Faktor Yang
Mempengaruhi Kemampuan Gerak….. 12
2.2.5 Resiko Bila Tidak
Melakukan Mobilisasi dini ……... 14
BAB III
METODE PENELITIAN ............................................................ 15
3.1 Kerangka
Konsep ........................................................... 15
3.2 Defenisi
Operasional ................................................ 15
3.3 Jenis
Penelitian ........................................................... 17
3.4 Lokasi
dan Waktu Penelitian .................................... 18
3.4.1 Lokasi Penelitian........................................................ 18
3.4.2 Waktu
Penelitian......................................................... 18
3.5 Populasi
dan Sampel ..................................................... 18
3.5.1 Populasi .......................................................... 18
3.5.2 Sampel ..................................................... 19
3.6 Metode
Pengumpulan Data ........................................... 19
3.7 Pengolahan
dan Tekhnik Analisa Data ....................... 19
3.7.1 Pengolahan Data ............................................... 19
3.7.2 Analisa Data ........................................................... 20
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 21
4.1 HASIL
PENELITIAN ................................................................... 21
4.2 PEMBAHASAN .................................................................. 32
4.2.1 PENGETAHUAN
RESPONDEN TENTANG
MOBILISASI DINI ............................................... 32
4.2.2 PENGETAHUAN
RESPONDEN BERDASARKAN
UMUR ......................................................... 33
4.2.3 PENGETAHUAN
RESPONDEN BERDASARKAN
PENDIDIKAN ............................................... 34
4.2.4 PENGETAHUAN
RESPONDEN BERDASARKAN
PEKERJAAN ................................................. 34
4.2.5 PENGETAHUAN
RESPONDEN BERDASARKAN
PARITAS .................................................. 35
4.2.6 PENGETAHUAN RESPONDEN
BERDASARKAN
SUMBER INFORMASI ..................................... 36
BAB V KESIMPULAN
DAN SARAN ............................................... 38
5.1 KESIMPULAN .................................................................... 38
5.2 SARAN ................................................................... 39
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Defenisi Operasional ……………………………………….... 15
Tabel 2 Waktu Penelitian……………………….....……………........… 18
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan Tentang Mobilisasi dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun
2012………………..………….. 21
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Di
Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012…… 22
Tabel 3 Distribusi Pengetahuan Responden
Berdasarkan Umur Tentang Mobilisasi dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota
Padangsidimpuan Tahun 2012 .......................................... 23
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Di
Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun
2012 .................................................................. 24
Tabel 5 Distribusi Pengetahuan Responden
Tentang Mobilisasi dini Berdasarkan Pendidikan Di Kelurahan Bincar
Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012 ......................... 25
Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan
Pekerjaan Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun
2012 ................................................................ 26
Tabel 7 Distribusi Pengetahuan Responden
Tentang Mobilisasi dini Berdasarkan Pekerjaan Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota
Padangsidimpuan Tahun 2012 ....................... 27
Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan
Paritas Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012 ............28
Tabel 9 Distribusi Pengetahuan Responden
Tentang Mobilisasi dini Berdasarkan Paritas Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota
Padangsidimpuan Tahun 2012 ..................................... 29
Tabel 10 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber
Informasi Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012 .................................................................... 30
Tabel 11 Distribusi Pengetahuan Responden
Tentang Mobilisasi dini Berdasarkan Sumber Informasi Di Kelurahan Bincar
Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012 ............................ 31
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat permohonan ijin
peninjauan dan pengambilan data dari
Program Studi Kebidanan Padangsidimpuan ke Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota
Padangsidimpuan
Lampiran 2 : Surat balasan ijin
peninjauan dan pengambilan data dari Kepala
Lingkungan IV Kota
Padangsidimpuan ke Program Studi Kebidanan Padangsidimpuan
Lampiran 3 : Kuesioner
Lampiran 4 : Daftar Konsultasi
Lampiran 5 : Master Tabel
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa nifas (puerperium)
adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti pra hamil. Masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu
(Prawirohardjo, 2002).
Menurut WHO (World
Health Organization) di seluruh dunia setiap menit seorang perempuan
meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan.
Dengan kata lain, 1400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000
perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan (Cunningham,
2002).
Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia masih tertinggi di negara ASEAN. Berdasarkan data resmi
Departemen Kesehatan AKI terus mengalami penurunan. Pada tahun 2003 AKI di
Indonesia yaitu 307 per 100.000 KH, tahun 2004 yaitu 270 per 100.000 KH, tahun
2005 yaitu 262 per 100.000 KH, tahun 2006 yaitu 255 per 100.000 KH, tahun 2007
yaitu 248 per 100.000 KH . Target Millineum Development Goals (MDGS)
AKI di Indonesia tahun 2015 harus mencapai 125 per 100.000 KH (Suparyanto,
2010)
Gambaran mengenai
AKI di provinsi Sumatera Utara dalam 6 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan
penurunan dari 360 per 100.000 KH tahun 2002, 345 per 100.000 KH tahun 2003,
330 per 100.000 KH tahun 2004, 320 per 100.000 KH tahun 2006, 275 per 100.000
KH tahun 2007. Penyebab utama kematian ibu di Sumatera Utara belum ada survei
khusus tetapi secara nasional oleh karena komplikasi persalinan (45%), retensio
plasenta (21%), robekan jalan lahir (19%), partus lama (11%), perdarahan dan eklampsia masing-masing 10%, komplikasi
selama nifas (5%), demam infeksi (4%) (Dinkes Propsu, 2008).
Perdarahan
dapat terjadi pada masa kehamilan maupun setelah melahirkan atau perdarahan
post partum yang dapat menyebabkan kematian. Sehingga sangat diperlukan
perhatian besar pada ibu post partum. Dengan pelayanan kesehatan yang optimal
diharapkan ibu post partum mendapatkan pemulihan seperti sebelum melahirkan.
Perawatan yang selama 24 jam bersama pasien memegang peranan penting dalam
perawatan ibu post partum (Mochtar, 2001)
Salah
satu perawatan ibu post partum adalah mobilisasi dini. Pada masa nifas dini ibu
telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Mobilisasi dini adalah
kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat
tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan (Suparyanto, 2010).
Konsep
mobilisasi dini mula-mula berasal dari ambulasi dini (early ambulation)
yang merupakan pengembangan secara berangsur-angsur ke tahap mobilisasi
sebelumnya untuk mencegah komplikasi (Rambey, 2008).
Penatalaksanan
asuhan post partum pada hari pertama yaitu 2 jam post partum seorang ibu harus
tidur terlentang untuk mencegah terjadinya perdarahan kemudian segera melakukan
mobilisasi untuk mengurangi pembekuan darah pada vena dalam (deep vein)
ditungkai yang dapat menyebabkan masalah. Mobilisasi yang dilakukan diantaranya
miring ke kiri atau ke kanan kemudian duduk dan berdiri. Mobilisasi dini atau
aktivitas segera dilakukan segera setelah beristirahat beberapa jam dengan
beranjak dari tempat tidur ibu (pada persalinan normal). Mobilisasi dini dapat
mengurangi bendungan lochea dalam rahim, meningkatkan peredaran darah sekitar
alat kelamin, mempercepat mobilisasi alat kelamin ke keadaan semula (Admin,
2009, http://www.dahsyat.com diakses maret 2011).
Setiap
ibu menginginkan agar persalinan dan nifasnya berlangsung dengan normal tanpa
adanya komplikasi. Akan tetapi banyak ibu ini tidak mengetahui pentingnya
melakukan mobilisasi dini pada masa nifas.
Berdasarkan survey
pendahuluan yang dilakukan penulis di Kelurahan Bincar Lingkungan IV, dari 10
orang ibu nifas yang penulis wawancarai keseluruhannya kurang mengetahui
tentang manfaat mobilisasi dini pasca persalinan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk
mengetahui tentang “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi
Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV
Kota Padangsidimpuan Tahun 2012”.
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan uraian
diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Mobilisasi Dini Di
Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012?”
1.3 Tujuan
Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan
Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota
Padangsidimpuan Tahun 2012.
1.3.2 Tujuan Khusus, untuk :
1. Mengetahui
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini berdasarkan umur.
2. Mengetahui
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini berdasarkan pendidikan.
3. Mengetahui
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini berdasarkan pekerjaan.
4. Mengetahui
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini berdasarkan paritas.
5. Mengetahui
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini berdasarkan sumber
informasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Pendidikan
Sebagai bahan
referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengetahuan ibu
post partum tentang mobilisasi dini pasca persalinan normal dan sebagai bahan
bacaan di perpustakaan.
1.4.2 Bagi penulis
Menambah
pengalaman penulis dalam melakukan penelitian tentang mobilisasi dini pada ibu
pasca persalinan normal.
1.4.3 Bagi masyarakat
Sebagai informasi
tambahan kepada masyarakat khususnya ibu yang baru selesai persalinan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan
merupakan hasil tahu, ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu
objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera yaitu indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari
sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai
masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman
langsung maupun melalui pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2003).
2.1.2 Tingkat Pengetahuan
Untuk mengukur
tingkat pengetahuan seseorang secara terperinci terdiri dari 6 tingkatan yaitu:
1.
Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan
ini adalah mengingat kembali (Recall) terhadap
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari merupakan tingkatan
pengetahuan yang paling rendah.
2.
Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi
tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek suatu materi harus
dapat menjelaskan, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
3.
Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan
untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya.
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
4.
Analisis (Analysis)
Kemampuan untuk melakukan penyelidikan
terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya untuk
menjabarkan suatu materi dalam struktur organisasi.
5.
Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi yang ada.
6.
Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan
untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian lain berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang telah ada.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengetahuan
1.
Umur
Umur adalah lamanya hidup yang dihitung
sejak lahir sampai saat ini. Umur merupakan periode terhadap pola-pola
kehidupan yang baru, semakin bertambahnya umur akan mencapai usia reproduksi. (Notoadmodjo,
2003).
2.
Pendidikan
Pendidikan merupakan proses untuk
menumbuhkembangkan seluruh kemampuan dan perilaku seseorang yang terjadi
melalui pengajaran. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang karena dapat membuatnya untuk lebih mudah menerima
ide-ide atau teknologi baru dalam mengantisipasi tingkat kebutuhan masyarakat
yang semakin menuntut kualitas. Perubahan yang cepat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat dibutuhkan yang berpengetahuan baik yang
didapatkan dari proses selama mengikuti pendidikan. Tingkat pendidikan
merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk menerima informasi
yang semakin baik (Arikunto, 2002)
3.
Pekerjaan
Pekerjaan adalah aktifitas yang
dilakukan seseorang setiap hari dalam menjalani kehidupannya. Seseorang yang
bekerja di luar rumah cenderung memiliki akses yang baik terhadap informasi
dibandingkan sehari-hari berada di rumah.
4.
Paritas
Wanita yang baru pertama kali hamil biasanya masih mengalami
kesulitan dalam beradaptasi dengan kehamilannya, dan pengetahuan serta
pengalaman yang dimiliki seputar kehamilan juga masih lebih sedikit
dibandingkan wanita dengan paritas tinggi.
5.
Sumber informasi
Pengetahuan seseorang juga dipengaruhi
oleh sumber informasi yang diperoleh, baik itu melalui media cetak seperti
Koran, majalah, buku atau poster, juga melalui media elektronik seperti TV,
Radio dan Internet, maupun melalui petugas kesehatan atau orang-orang yang dekat
dengan seseorang di seputar lingkungannya.
2.2 Mobilisasi Dini Pasca Persalinan Normal
2.2.1 Definisi Mobilisasi Dini
Mobilisasi atau disebut juga early ambulation adalah kemampuan
seseorang untuk berjalan bangkit berdiri dan kembali ke tempat tidur, kursi,
kloset duduk, dan sebagianya disamping kemampuan mengerakkan ekstermitas atas
dalam 24-48 jam post partum. (Hincliff, 2004)
Mobilisasi dini adalah suatu upaya
mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita
untuk mempertahankan fungsi fisiologis. (Fizari, 2009)
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan
untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan
membimbingnya selekas mungkin berjalan (Rambey, 2008).
Mobilisasi dini
merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu
esensial untuk mempertahankan kemandirian. Mobilisasi sangat penting dalam
percepatan hari rawat dan mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama
seperti terjadinya decubitus, kekakuan/penegangan otot-otot diseluruh tubuh dan
sirkuasi darah dan pernapasan terganggu (Mansjoer, 2009).
Sekarang tidak
perlu lagi menahan ibu post partum terlentang di tempat tidurnya selama 7-14
hari setelah melahirkan. Mobilisasi dini sangat penting dalam mencegah
trombosis vena. Setelah persalinan normal jika gerakannya tidak terhalang oleh
pemasangan infus dan tanda-tanda vitalnya juga memuaskan, biasanya ibu
diperbolehkan untuk mandi dan pergi ke kamar mandi dengan dibantu satu atau dua
jam setelah melahirkan secara normal (Roper, 2002).
Mobilisasi dini
dilakukan oleh semua ibu post partum, baik ibu yang mengalami persalinan normal
maupun persalinan dengan tindakan dan mempunyai variasi tergantung pada keadaan
umum ibu, jenis persalinan atau tindakan persalinan.
2.2.2
Manfaat Mobilisasi Dini
Adapun manfaat
dari mobilisasi dini antara lain dapat mempercepat proses pengeluaran lochea
dan membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi resiko infeksi puerperium.
(Manuaba, 2002).
Selain itu mobilisasi
dini juga bermanfaat mempercepat involusi alat kandungan, melancarkan fungsi
alat gastrointestinal dan alat perkemihan, meningkatkan kelancaran peredaran
darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolism, dan
juga faal usus dan kandung kencing lebih baik. (Sinsin, 2009)
Ibu nifas yang
melakukan mobilisasi dini juga akan merasa lebih sehat dan kuat, dan memiliki
kesempatan yang baik untuk mengajari merawat atau memelihara anaknya. (Fizari,
2009)
2.2.3 Bentuk Mobilisasi Dini
1.
Berdiri
2.
Duduk
3.
Berpindah dari satu kelompok lain,
seperti : a. Dari tempat tidur ke kursi; b. Dari kursi biasa ke kursi
berlubang; c. Dari kursi roda ke kloset duduk; d. Dari lantai ke kursi atau
tempat tidur; e. Bangkit dari duduk; f. Berjalan : dengan bantuan: (Penyangga
kaki dari logam, Sepatu khusus, Bidai, Kaki palsu); g. Menggerakkan tubuh,
bahu, tangan dan lengan untuk berbagai macam gerakan, seperti: (1). Menggerakkan dan melepaskan pakaian; 2). Menjaga
kebersihan pribadi; 3). Mengerjakan pekerjaan rumah tangga; h. Melakukan
gerakan badan; i. Mobilisasi dengan bantuan alat mekanik; j. Kursi roda : di
dorong oleh orang lain di jalanan sendiri.) (Roper, 2002)
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Gerak
1. Sendi yaitu pertemuan antara dua
atau lebih ujung tulang.
2. Tulang
merupakan jaringan hidup yang mempulnyai banyak suplai darah.Tulang dapat
tumbuh dan memperbaiki dirinya. Fungsi tulang sebagai tuas untuk menggerakkan
otot-otot dan menyimpan kalsium dan fosfat, mengeluarkannya bila dibutuhkan.
3. Tendon
merupakan jaringan ikat yang kuat, berwarna putih dan tidak elastis untuk
melekatkan otot pada tulang.
4. Ligamen
merupakan pita jaringan fibrosa yang kuat dan berfungsi untuk mengikat serta
menyatukan tulang atau bagian lain untuk menyangga suatu organ.
5. Otot, dibagi
menjadi 3, yaitu, otot skeletal yaitu
otot yang ditemukan pada tulang rawan atau kulit. Dikendalikan melalui sistem
syaraf pusat, serat-seratnya memperlihatkan garis-garis melintang. Otot polos
ditemukan pada dinding visera dan pembuluh darah. Dikendalikan melalui sistem
syaraf otonom, serat-seratnya tidak memperlihatkan garis melintang. Dan otot
jantung yang hanya ditemukan di jantung
6. Sistem syaraf
Jaringan syaraf dibentuk dari neuron
yang sel-selnya terkadang mengalami proses yang sangat panjang dikhususkan
untuk penghantar implus syaraf yang menyokong dan memberi makan neuron-neuron.
7.
Neuron adalah unit
dasar sistem persyarafan. (Cunningham, 2002)
2.2.5 Resiko Bila Tidak Melakukan Mobilisasi
Berbagai masalah
dapat terjadi bila tidak melakukan mobilisasi dini, misalnya :
a.
Gangguan
pernafasan yaitu sekret akan terakumulasi pada saluran pernafasan yang akan
berakibat klien sulit batuk dan mengalami gangguan bernafas.
b.
Pada sistem
kardiovaskuler terjadi hipotensi ortostatik yang disebabkan oleh sistem syaraf
otonom tidak dapat menjaga keseimbangan suplai darah sewaktu berdiri dari
berbagai dalam waktu yang lama.
c.
Pada saluran
perkemihan yang mungkin terjadi adalah statis urin yang disebabkan karena
pasien pada posisi berbaring tidak dapat mengosongkan kandung kemih secara
sempurna.
d.
Pada
gastrointestinal terjadi anoreksia diare atau konstipasi. Anoreksia disebabkan
oleh adanya gangguan katabolisme yang mengakibatkan ketidak seimbangan nitrogen
karena adanya kelemahan otot serta kemunduran reflek deteksi, maka pasien dapat
mengalami konstipasi. (Prawirohardjo, 2002)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Berdasarkan uraian
teori dalam rumusan masalah di atas, maka penulis mengembangkan kerangka konsep
sebagai berikut :
Kerangka Konsep Penelitian
-
Umur
-
Pendidikan
-
Pekerjaan
-
Paritas
-
Sumber informasi
|
|
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini
|
|
Variabel Independen Variabel Dependen
3.2 Defenisi Operasional
Tabel
1
Defenisi
Operasional
No
|
Variabel
|
Defenisi
operasional
|
Alat ukur
|
Cara ukur
|
Hasil ukur
|
Skala
|
1
|
Pengetahuan
|
segala sesuatu yang diketahui ibu nifas tentang
mobilisasi dini
|
Kuesioner
|
Menghitung jawaban yang benar
|
a.Baik: Apabila skor 76-100% dari
total skor (bila jawaban yang benar 16-20 dari 20 pertanyaan yang diberikan).
b.Cukup: Apabila skor 56-75% dari
total skor (bila jawaban yang benar 12-15 dari 20 pertanyaan yang diberikan).
c.Kurang: Apabila skor kurang dari
55% dari total skor (bila jawaban yang benar kurang dari 11 dari 20
pertanyaan yang diberikan.
|
Ordinal
|
2
|
Umur
|
Usia responden pada saat dilakukan
penelitian yang dinyatakan dalam tahun seperti jawaban responden pada
kuesioner
|
Kuesioner
|
Menghitung
jawaban yang benar
|
a.‹ 20 tahun
b.20 - 30 tahun
c.› 30 tahun
|
Interval
|
3
|
Pendidikan
|
Pendidikan terakhir yang dimiliki
oleh ibu
|
Kuesioner
|
Menghitung jawaban yang benar
|
a.
Dasar: SD, SMP
b.
Menengah
: SMA
c.
Perguruan
Tinggi
|
Ordinal
|
4
|
Pekerjaan
|
Kegiatan sehari-hari ibu dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
|
Kuesioner
|
Menghitung jawaban yang benar
|
a.
Pegawai
Negeri
b.
Wiraswasta
c.
IRT
|
Nominal
|
5
|
Paritas
|
Jumlah persalinan pada ibu
|
Kuesioner
|
Menghitung jawaban yang benar
|
a.
Primipara
b.
Sekundipara
c.
Multipara
d.
Grandemultipara
|
Ordinal
|
6
|
Sumber informasi
|
Cara responden mendapatkan informasi
|
Kuesioner
|
Menghitung
jawaban yang benar
|
a. Media cetak: Koran, majalah, buku,
poster
b. Media elektronik: TV, radio
c. Petugas kesehatan
d. Orang tua, teman.
|
Nominal
|
3.3 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian
yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana Gambaran
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV
Kota Padangsidimpuan Tahun 2012.
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Bincar Lingkungan
IV Kota Padangsidimpuan.
3.4.2 Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan
Maret sampai dengan Juli 2012.
Tabel 2
Jadwal Penelitian
NO
|
Uraian
Kegiatan
|
Bulan
|
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
Juli
|
1
|
Pengajuan
Judul
|
X
|
|
|
|
|
2
|
Perumusan
Proposal
|
|
X
|
|
|
|
3
|
Seminar
Proposal
|
|
|
x
|
|
|
4
|
Ujian
Penelitian
|
|
|
x
|
|
|
5
|
Pengumpulan
Data
|
|
|
x
|
|
|
6
|
Pengolahan
Data
|
|
|
|
x
|
|
7
|
Penyusunan
Laporan
|
|
|
|
x
|
|
8
|
Seminar
Hasil Penelitian
|
|
|
|
|
X
|
9
|
Penggandaan
Laporan
|
|
|
|
|
X
|
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu yang masih dalam masa nifas (0-6mgg pasca
persalinan) di Kelurahan Bincar Lingkungan IV pada bulan Mei sampai bulan Juni
tahun 2012 berjumlah 26 orang.
3.5.2 Sampel
Dalam pengambilan
sampel penelitian ini adalah total populasi yang artinnya seluruh populasi berjumlah 26 orang.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner atau angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Responden tinggal memilih
jawaban yang tersedia.
3.7 Pengolahan Data
dan Analisa Data
3.7.1 Pengolahan
Data
Data yang telah
dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :
a.
Editing
Dilakukan pengecekan kelengkapan data
yang telah terkumpul apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan
data akan diperbaiki dengan memeriksanya dan dilakukan pendataan ulang terhadap
responden.
b.
Coding
Data yang telah terkumpul diberi kode
dalam bentuk angka (kode), untuk mempermudah memasukkan data ke dalam tabel.
c.
Tabulating
Data dimasukkan dalam bentuk distibusi
frekuensi, memberi skor terhadap jawaban responden.
Analisa
data dilakukan secara deskriptif dengan
melihat presentase data yang telah terkumpul dan disajikan dalam tabel
distribusi frekuensi, kemudian dicari besar presentase jawaban masing-masing
responden dan selanjutnya dilakukan pembahasan, dengan menggunakan teori
kepustakaan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Admin, 2009, http://www.dahsyat.com
diperoleh maret 2011
Arikunto S, 2002, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi V, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.
Cunningham.
F Gary, 2002, Obstetri Williams. Edisi
21. EGC. Jakarta.
Hincliff, S, 2004, Kamus
Keperawatan, Jakarta: EGC.
Manuaba IBG, 2001,
Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, YBP, Jakarta.
Mansoer Arief, 2009, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi
Ketiga, Jakarta
Mochtar R, 2001, Sinopsis Obstetri Fisiologi dan
Patologi, EGC, Jakarta.
Notoadmodjo S,
2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta.
Prawirohardjo
Sarwono, 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Rambey, R, 2008, Tetap Sehat Setelah Bersalin, from
Http:// nursingwear/wordpress. Diakses maret 2011
Roper, N, 2002, Prinsip-Prinsip Keperawatan, Yogyakarta:
Yayasan Essentia Medika.
Sinsin, L.,2009,
Masa Kehamilan dan Persalinan. PT. Elex Media Komputindo
Suparyanto,dr,2010,
Konsep Mobilisasi Dini Post Partum,
http//:dr.suparyanto.blogspot.com, diakses maret 2011
KUESIONER
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012
I. Identitas Responden
Nomor Responden :
Nama :
Umur :
Jumlah anak :
Pendidikan : a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Perguruan Tinggi
Pekerjaan :a. IRT
b. Wiraswasta
c. Pegawai Negeri
Sumber Informasi :a. Media Cetak : Koran, Majalah, Buku, Poster
b. Media Elektronik : TV, Radio, Internet
c. Petugas Kesehatan.
II. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini
Petunjuk pengisian
soal : Pilihlah dengan cara melingkari huruf pada satu jawaban yang paling
benar !
1.
Apakah yang
dimaksud dengan mobilisasi dini?
a.
Kemampuan
seseorang untuk berjalan bangkit berdiri dan kembali dalam 24-48 jam post
partum.
b.
Berjalan kembali
c.
Bergerak secepat
mungkin pada ibu yang baru dioperasi
2.
Mobilisasi dini
sangat penting bagi ibu nifas karena?
a.
Mempercepat hari
rawat dan mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama
b.
Mencegah kekakuan
otot dan memperlancar sirkulasi darah
c.
Semua benar
3.
Mobilisasi dini
bagi ibu nifas dapat mencegah?
a.
Penyakit infeksi pada ibu
b.
Thrombosis vena
c.
Membantu psikologis ibu
4.
Manfaat mobilisasi
dini bagi ibu nifas adalah?
a.
Memperlambat
proses pengeluaran sisa darah nifas
b.
membantu proses penyembuhan luka
c.
Meningkatkan resiko infeksi luka
persalinan
5.
Involusi uterus atau
kembalinya alat reproduksi seperti ke keadaan sebelum hamil dapat dipercepat
dengan cara?
a.
Senam hamil
b.
Mobilisasi dini
c.
Semua benar
6.
Bentuk mobilisasi dini adalah?
a.
Berdiri lalu duduk
b.
Berjalan
c.
Semua benar
7.
Apakah ibu sendiri
dalam masa nifas ini melakukan mobilisasi dini ?
a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang
8.
Kapan ibu nifas
dengan persalinan normal dapat melakukan mobilisasi dini?
a.
1- 2 jam setelah
persalinan
b.
2 hari setelah
persalinan
c.
1 minggu setelah persalinan
9.
Factor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan gerak adalah?
a.
Sendi, tulang, ligament, otot
b.
System saraf
c.
Semua benar
10.
Sendi adalah?
a.
Pertemuan antara
dua atau lebih ujung tulang
b.
Jaringan hidup
yang mempulnyai banyak suplai darah
c.
Jaringan ikat yang
kuat, berwarna putih dan tidak elastis untuk melekatkan otot pada tulang
11.
Ligamen adalah:
a.
Pertemuan antara
dua atau lebih ujung tulang
b.
Jaringan hidup
yang mempulnyai banyak suplai darah
c.
Pita jaringan
fibrosa yang kuat dan berfungsi untuk mengikat serta menyatukan tulang atau
bagian lain untuk menyangga suatu organ
12.
Fungsi tulang adalah untuk?
a.
Berjalan
b.
Duduk
c.
Sebagai tuas untuk
menggerakkan otot-otot dan menyimpan kalsium dan fosfat, mengeluarkannya bila
dibutuhkan
13.
Tendon adalah
a.
Pertemuan antara
dua atau lebih ujung tulang
b.
Jaringan hidup
yang mempulnyai banyak suplai darah
c.
Jaringan ikat yang
kuat, berwarna putih dan tidak elastis untuk melekatkan otot pada tulang
14.
Otot dibagi 3, yaitu?
a.
Otot skeletal,
otot polos, otot jantung
b.
Otot skeletal,
otot polos dan otot rahim
c.
Otot polos, otot jantung dan otot rahim
15.
Gangguan pernafasan
yang dapat terjadi bila ibu tidak melakukan mobilisasi dini adalah?
a.
Sekret akan
terakumulasi pada saluran pernafasan yang akan berakibat klien sulit batuk dan
mengalami gangguan bernafas
b.
Terjadi hipotensi
ortostatik yang disebabkan oleh sistem syaraf otonom tidak dapat menjaga
keseimbangan suplai darah sewaktu berdiri dalam waktu yang lama
c.
Statis urin yang
disebabkan karena pasien pada posisi berbaring tidak dapat mengosongkan kandung
kemih secara sempurna
16.
Gangguan saluran
perkemihan yang dapat terjadi bila ibu tidak melakukan mobilisasi dini adalah?
a.
Sekret akan
terakumulasi pada saluran pernafasan yang akan berakibat klien sulit batuk dan
mengalami gangguan bernafas
b.
Terjadi anoreksia diare atau konstipasi
c.
Statis urin yang
disebabkan karena pasien pada posisi berbaring tidak dapat mengosongkan kandung
kemih secara sempurna
17.
Gangguan
gastrointestinal yang dapat terjadi bila ibu tidak melakukan mobilisasi dini
adalah?
a.
Sekret akan
terakumulasi pada saluran pernafasan yang akan berakibat klien sulit batuk dan
mengalami gangguan bernafas
b.
Terjadi anoreksia diare atau konstipasi
c.
Statis urin yang
disebabkan karena pasien pada posisi berbaring tidak dapat mengosongkan kandung
kemih secara sempurna
18.
Siapakah yang
dapat membantu ibu nifas untuk melakukan mobilisasi dini?
a.
Keluarga saja
b.
Tenaga kesehatan, keluarga
c.
Suami
19.
Apa yang terjadi
bila ibu nifas tidak melakukan mobilisasi dini
a.
Akan terjadi
gangguan pernafasan, perkemihan, gastrointestinal
b.
Akan terjadi
gangguan pada system saraf
c.
Semua benar
20.
Kerugian mobilisasi dini adalah?
a.
Tidak ada, justru
keuntungannya yang banyak
b.
Merepotkan ibu
nifas yang membutuhkan banyak istirahat
c.
Membuat ibu tidak
dapat terus merawat bayinya.
BAB IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil
penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini
Di
Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012”.
1. Distribusi
Responden Berdasarkan Pengetahuan
Tabel 1.
Distribusi
Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun
2012
Pengetahuan
|
F
|
Persen
(%)
|
Baik
|
4
|
15,38
|
Cukup
|
10
|
38,46
|
Kurang
|
12
|
46,16
|
Jumlah
|
26
|
100
|
Berdasarkan
tabel 1. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang
sebanyak 12 orang (46,16%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 4 orang
(15,38%).
2. Distribusi
Responden Berdasarkan Umur
Tabel 2.
Distribusi
Responden Berdasarkan Umur Di Kelurahan Bincar
Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012
Umur
(Tahun)
|
F
|
Persen
(%)
|
‹20 tahun
|
4
|
15,38
|
20 – 30 Tahun
|
8
|
30,77
|
›30 tahun
|
14
|
53,85
|
Jumlah
|
26
|
100
|
Berdasarkan
tabel 2. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berumur ›30 tahun
sebanyak 14 orang (53,85%) dan minoritas berumur ‹20 tahun sebanyak 4 orang
(15,38%).
3. Distribusi
Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur
Tabel
3.
Distribusi
Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun
2012
No.
|
Umur
(Tahun)
|
Kategori
|
Total
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
1.
|
‹20 tahun
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
100
|
4
|
15,38
|
2.
|
20 – 30
|
-
|
-
|
3
|
37,50
|
5
|
62,50
|
8
|
30,77
|
3.
|
›30 tahun
|
4
|
28,57
|
7
|
50
|
3
|
21,43
|
14
|
53,85
|
4.
|
Total
|
4
|
15,38
|
10
|
38,46
|
12
|
46,16
|
26
|
100
|
Berdasarkan
tabel 3. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (50%) pada umur >30 tahun dan minoritas
berpengetahuan cukup
sebanyak 3 orang (37,50%)
pada umur 20-30
tahun dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (21,43%) pada umur >30
tahun.
4. Distribusi
Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.
Distribusi
Responden Berdasarkan Pendidikan Di
Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012
Pendidikan
|
Frekuensi
|
Persen
(%)
|
Dasar
|
7
|
26,92
|
Menengah
|
15
|
57,69
|
Tinggi
|
4
|
15,38
|
Jumlah
|
26
|
100
|
Berdasarkan
tabel 4. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan menengah
sebanyak 15 orang (57,69%) dan minoritas yang berpendidikan tinggi sebanyak 4
orang (15,38%).
5. Distribusi
Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel
5.
Distribusi
Pengetahuan Responden Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun
2012
No.
|
Pendidikan
|
Kategori
|
Total
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
1.
|
Dasar
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
100
|
7
|
26,92
|
3.
|
Menengah
|
1
|
6,67
|
9
|
60
|
5
|
33,33
|
15
|
57,69
|
4.
|
P.Tinggi
|
3
|
75
|
1
|
25
|
-
|
-
|
4
|
15,38
|
5.
|
Total
|
4
|
15,38
|
10
|
38,46
|
12
|
46,16
|
26
|
100
|
Berdasarkan
tabel 5. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (60%) pada pendidikan menengah dan minoritas responden
berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (6,67%)
pada tingkat pendidikan menengah dan berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (25%) pada
tingkat pendidikan perguruan tinggi.
6. Distribusi
Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 6.
Distribusi
Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Kelurahan
Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012
Pekerjaan
|
Frekuensi
|
Persent
(%)
|
IRT
|
16
|
61,54
|
Wiraswasta
|
6
|
23,08
|
Pegawai Negeri
|
4
|
15,38
|
Jumlah
|
26
|
100
|
Berdasarkan
tabel 6. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden bekerja sebagai IRT
sebanyak 16 orang (61,54%), dan minoritas bekerja sebagai Pegawai Negeri
sebanyak 4 orang (15,38%).
7. Distribusi
Pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel
7.
Distribusi
Pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun
2012
No.
|
Pekerjaan
|
Kategori
|
Total
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
f
|
%
|
1.
|
IRT
|
-
|
-
|
5
|
31,25
|
11
|
68,75
|
16
|
61,54
|
2.
|
Wiraswasta
|
-
|
-
|
5
|
83,33
|
1
|
16,67
|
6
|
23,08
|
3.
|
Pegawai Negeri
|
4
|
100
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
15,38
|
4.
|
Total
|
4
|
15,38
|
10
|
38,46
|
12
|
46,16
|
26
|
100
|
Berdasarkan
tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (68,75%) pada pekerjaan IRT dan minoritas responden
berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (16,67%) pada pekerjaan wiraswasta.
8. Distribusi
Responden Berdasarkan Paritas
Tabel 8
Distribusi
Responden Berdasarkan Paritas Di Kelurahan Bincar
Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012
Paritas
|
Frekuensi
|
Persen
(%)
|
Primipara
|
5
|
19,23
|
Scundipara
|
7
|
26,92
|
Multipara
|
8
|
30,77
|
Grandemultipara
|
6
|
23,08
|
Jumlah
|
26
|
100
|
Berdasarkan
tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berparitas multipara
sebanyak 8 orang (30,77%), dan minoritas responden berparitas primipara
sebanyak 5 orang (19,23%).
9. Distribusi
Pengetahuan Responden Berdasarkan Paritas
Tabel
9.
Distribusi
Pengetahuan Responden Berdasarkan Paritas Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun
2012
No
|
Paritas
|
Kategori
|
Total
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
f
|
%
|
F
|
%
|
f
|
%
|
f
|
%
|
1.
|
Primipara
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
100
|
5
|
19,23
|
2.
|
Scundipara
|
-
|
-
|
2
|
28,57
|
5
|
71,43
|
7
|
26,92
|
3.
|
Multipara
|
1
|
12,50
|
5
|
62,50
|
2
|
25
|
8
|
30,77
|
4.
|
Grandemulti
|
3
|
50
|
3
|
50
|
-
|
-
|
6
|
23,08
|
5.
|
Total
|
4
|
15,38
|
10
|
38,46
|
12
|
46,16
|
26
|
100
|
Berdasarkan
tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (62,50%) pada paritas multipara,berpengetahuan
kurang sebanyak 5 orang (100%) pada paritas primipara,dan berpengetahuan kurang
sebanyak 5 orang (71,43%) pada paritas scundipara dan minoritas berpengetahuan baik
sebanyak 1 orang (12,50%) pada paritas multipara.
10. Distribusi
Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Tabel 10
Distribusi
Responden Berdasarkan Sumber Informasi Di Kelurahan
Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012
Sumber
Informasi
|
Frekuensi
|
Persen
(%)
|
Media cetak
|
3
|
13,64
|
Media elektronik
|
7
|
31,82
|
Petugas kesehatan
|
5
|
18,18
|
Orang tua, teman
|
11
|
36,36
|
Jumlah
|
26
|
100
|
Berdasarkan
tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden mendapatkan informasi
dari orang tua atau teman sebanyak 11 orang (36,36%), dan minoritas responden
mendapatkan informasi dari media cetak sebanyak 3 orang (13,64%).
11. Distribusi
Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Tabel
11.
Distribusi
Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012
No.
|
Sumber
Informasi
|
Kategori
|
Total
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
f
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
1.
|
Media cetak
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
100
|
3
|
13,64
|
2.
|
Media elektronik
|
1
|
14,26
|
3
|
42,87
|
3
|
42,87
|
7
|
31,82
|
3.
|
Petugas kesehatan
|
2
|
40
|
3
|
60
|
-
|
-
|
5
|
18,18
|
4.
|
Orang tua, teman
|
1
|
9,09
|
4
|
36,36
|
6
|
54,55
|
11
|
36,36
|
5.
|
Total
|
4
|
15,38
|
10
|
38,46
|
12
|
46,16
|
26
|
100
|
Berdasarkan
tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berpengetahuan
kurang sebanyak 6
orang (54,55%) pada
sumber informasi orangtua dan teman dan minoritas berpengetahuan baik
sebanyak 1 orang (14,26%)
pada responden yang mendapatkan informasi dari media elektronik,dan berpengetahuan
baik sebanyak 1 orang (9,09%) pada responden yang mendapatkan informasi dari
orangtua dan teman.
4.2 Pembahasan
Dari hasil
penelitian tentang gambaran Pengetahuan
Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan, maka
diperoleh pengetahuan responden tentang Mobilisasi Dini adalah sebagai berikut
:
4.2.1 Pengetahuan Responden Tentang Mobilisasi Dini
Dari hasil
penelitian berdasarkan
tabel 1. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang
sebanyak 12 orang (46,16%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 4 orang
(15,38%).
Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu setelah seorang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera
penglihatan, pendengar, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri, pengalaman orang
lain, media masa dan lingkungan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan
memerlukan dorongan fisik dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun dorongan
sikap perilaku setiap hari sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan
stimulus terhadap tindakan seseorang (Notoadmodjo, 2003).
Menurut asumsi
penulis bahwa pengetahuan ibu tentang mobilisasi dini sendiri dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan sumber
informasi.
4.2.2
Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa mayoritas responden
berpengetahuan cukup
sebanyak 7 orang (50%) pada umur >30 tahun dan minoritas
berpengetahuan cukup
sebanyak 3 orang (37,50%)
pada umur 20-30
tahun dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (21,43%) pada umur >30
tahun.
Menurut pendapat Arikunto, 2002 bahwa umur seseorang akan
mempengaruhi terhadap yang akan dilakukan, dalam hal ini dapat berbuat banyak
dan bekerja keras dimana umur pertengahan akan mencapai titik puncak karir dan
produktifitas. Di dalam penelitian ini tidak didapat kesenjangan dari hasil
penelitian.
Menurut asumsi penulis semakin tinggi umur seseorang
semakin baik pula cara berpikir seseorang. Karena banyak perjalanan selama
hidup yang diperoleh responden. Sehingga ibu akan lebih mengerti tentang
manfaat mobilisasi dini bagi ibu nifas, baik untuk memperlancar sirkulasi darah
maupun mencegah terjadinya tromboflebitis.
4.2.3 Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan
Dari hasil penelitian di atas terlihat bahwa mayoritas responden
berpengetahuan cukup
sebanyak 9 orang (60%) pada pendidikan menengah dan minoritas responden
berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (6,67%)
pada tingkat pendidikan menengah dan berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (25%) pada
tingkat pendidikan perguruan tinggi.
Menurut Depkes (2002), pendidikan juga
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang karena dapat
membuat seseorang untuk lebih mudah menerima ide-ide dan teknologi baru.
Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan atau pengetahuan individu atau ibu,
maka akan semakin peka panca indera individu tersebut dalam mencapai
keinginannya. Ibu dengan pendidikan tinggi memiliki informasi yang lebih baik
dibandingkan ibu dengan pendidikan lebih rendah dan akan tau apa keuntungan
atau manfaat dari mobilisasi dini dan akan melakukan mobilisasi dini setelah
ibu selesai bersalin atau pada saat masa nifas.
4.2.4
Pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan
Dari hasil penelitian terlihat bahwa mayoritas responden
berpengetahuan kurang
sebanyak 11 orang (68,75%) pada pekerjaan IRT dan minoritas responden
berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (16,67%) pada pekerjaan wiraswasta.
Arikunto (2002), yang menyatakan bahwa kecocokan
pekerjaan seseorang akan menimbulkan kepuasan dan keingintahuan terhadap
sesuatu. Wanita yang bekerja memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan
dengan wanita yang tidak bekerja.
Menurut asumsi penulis tidak ada kesenjangan antara teori
dan hasil yang dicapai, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa responden
yang memiliki pekerjaan lebih berpengetahuan baik daripada responden yang
memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Ibu yang bekerja akan memiliki
informasi yang lebih luas karena berhubungan dengan dunia kerja yang penuh
dengan informasi sehingga ibu dapat lebih mudah mengakses informasi yang
dibutuhkannya.
4.2.5 Pengetahuan Responden Berdasarkan Paritas
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas responden
berpengetahuan cukup
sebanyak 5 orang (62,50%)
pada paritas multipara,berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (100%) pada paritas
primipara,dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (71,43%) pada paritas
scundipara dan
minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (12,50%) pada paritas multipara.
Menurut Mochtar (2001), jumlah kehamilan yang
menghasilkan janin yang mampu hidup di luar rahim, ibu yang pernah melahirkan
akan memiliki pengalaman lebih dalam melakukan perawatan pada diri sendiri
dibandingkan dengan ibu yang belum pernah melahirkan.
Menurut asumsi peneliti, tidak terdapat kesenjangan
antara teori dengan hasil yang dicapai, dimana hasil penelitian menunjukkan
bahwa semakin tinggi paritas ibu, maka semakin banyak pengalaman ibu dalam
melakukan perawatan masa nifas, khususnya dengan kegiatan mobilisasi dini yang
sangat banyak manfaatnya bagi ibu nifas. Sehingga semakin baik pengetahuan ibu
akan mobilisasi dini.
4.2.5 Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan
kurang sebanyak 6
orang (54,55%) pada
sumber informasi orangtua dan teman dan minoritas berpengetahuan baik
sebanyak 1 orang (14,26%)
pada responden yang mendapatkan informasi dari media elektronik,dan berpengetahuan
baik sebanyak 1 orang (9,09%) pada responden yang mendapatkan informasi dari
orangtua dan teman.
Menurut Arikunto (2002), Pengetahuan seseorang juga dipengaruhi
oleh sumber informasi yang diperoleh, baik itu melalui media cetak seperti
Koran, majalah, buku atau poster, juga melalui media elektronik seperti TV,
Radio dan Internet, maupun melalui petugas kesehatan atau orang-orang yang
dekat dengan seseorang di seputar lingkungannya. Semakin sering
seseorang mendapatkan informasi yang benar tentang sesuatu maka semakin baiklah
pengetahuan yang diperolehnya.
Menurut asumsi peneliti, tidak terdapat kesenjangan
antara teori dengan hasil yang dicapai, dimana hasil penelitian menunjukkan
bahwa responden mayoritas mendapatkan informasi dari media eletronik. Seperti
yang kita ketahui bahwa sekarang ini akses untuk mendapakan informasi melalui
media elektronik sangat mudah untuk dilakukan, dan masyarakat sekarang lebih
menyenangi untuk mendapatkan informasi baik melalui televisi, radio ataupun
internet. Demikian juga informasi melalui petugas kesehatan dan orang yang
berada didekatnya, karena seseorang pasti lebih percaya akan informasi yang
diperoleh dari orang yang sudah dikenal dan dipercaya. Sedangkan informasi
lewat media cetak, seperti yang kita ketahui bahwa budaya untuk membaca di
Indonesia masih sangat rendah walaupun sebenarnya banyak sekali informasi yang dapat
diperoleh melalui media tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.
Mayoritas
responden berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (46,16%) dan minoritas
berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (15,38%).
2.
Berdasarkan
umur,. mayoritas responden berpengetahuan cukup
sebanyak 7 orang (50%) pada umur >30 tahun dan minoritas
berpengetahuan cukup
sebanyak 3 orang (37,50%)
pada umur 20-30
tahun dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (21,43%) pada umur >30
tahun.
3.
Berdasarkan
pendidikan, mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (60%) pada pendidikan menengah dan minoritas responden
berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (6,67%)
pada tingkat pendidikan menengah dan berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (25%) pada
tingkat pendidikan perguruan tinggi.
4.
Berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (68,75%) pada pekerjaan IRT dan minoritas responden
berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (16,67%) pada pekerjaan wiraswasta.
5.
Berdasarkan paritas,
mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (62,50%) pada paritas multipara,berpengetahuan
kurang sebanyak 5 orang (100%) pada paritas primipara,dan berpengetahuan kurang
sebanyak 5 orang (71,43%) pada paritas scundipara dan minoritas berpengetahuan baik
sebanyak 1 orang (12,50%) pada paritas multipara.
6.
Berdasarkan sumber informasi, mayoritas responden berpengetahuan
kurang sebanyak 6
orang (54,55%) pada
sumber informasi orangtua dan teman dan minoritas berpengetahuan baik
sebanyak 1 orang (14,26%)
pada responden yang mendapatkan informasi dari media elektronik,dan berpengetahuan
baik sebanyak 1 orang (9,09%) pada responden yang mendapatkan informasi dari
orangtua dan teman.
5.2 Saran
1.
Bagi
ibu
Mampu
meningkatkan maupun mempertahankan pengetahuan dan menambah wawasan tentang
mobilisasi dini dengan mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan tentang
mobilisasi dini di Puskesmas setempat maupun di klinik bidan.
2.
Bagi
Peneliti
Diharapkan
kepada para peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian yang lebih
mendalam misalnya tentang mobilisasi dini dikembangkan dengan menggunakan
sampel yang lebih luas sehingga diperoleh hasil yang lebih baik .
3.
Bagi
Institusi pendidikan
Diharapkan
dalam penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuannya dalam bidang
kesehatan dan menjadi bahan referensi atau sumber informasi untuk penelitian
berikutnya.