Kamis, 24 Januari 2013


PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION

PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
A.    DEFINISI PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
PLI ( Pateral Leukocyte Immunization ) merupakan salah satu terapi bagi pasangan dengan keadaan :
1.      Infertil (Mandul) walaupun pemeriksaan istri tidak ditemukan kelainan secara organik dan pemeriksaan analisa sperma suami “ Baik “ (Cukup untuk Membuahi)
2.      Keguguran Berulang yang mana tidak diketahui penyebab lainnya, terutama pada kehamilan < 20 minggu ( 5 Bulan ).
3.      Janin tidak berkembang yang disebabkan oleh penyakit autoimun sehingga aliran darah ke janin dari ibu mengalami hambatan.
Sperma dan janin  didalam kandungan merupakan benda asing (antigen) bagi istri / ibu. Oleh karena itu tubuh istri harus memberikan perlindungan terhadap janin dengan membentuk “ Blocking Antibody “
Pada Keadaan normal ditubuh istri terbentuk  “ Blocking Antibody “ yang melindungi  janin dan menginduksi pertumbuhan placenta pada trimester pertama kehamilan ( 12 Minggu ). Makin tinggi kadar “ Blocking Antibody “  semakin baik bagi janin untuk berkembang.
Sedang pada keadaan tertentu pembentukan “ Blocking Antibody “ sangat rendah sehingga menyebabkan keguguran, cacat janin atau janin tidak berkembang karena :
         Berkurangnya perlindungan terhadap janin pada trimester I
         Tidak berkembangnya placenta
         Penolakan tubuh istri terhadap unsur suami yaitu sperma dan janin yang berada  dalam kandungan istri.
Pembentukan “ Blocking Antibody “ dapat diinduksi dengan pemberian sel darah putih suami melalui imunisasi kepada istri yang di sebut PLI . Pada pasien dengan ASA  ( Anti Sperma Anti Bodi ) yang sangat tinggi, terjadi reaksi penolakan didalam tubuh istri karena sperma suami dianggap benda asing oleh tubuh istri. Dalam hal ini PLI dapat memberi perlindungan pada istri dari pembentukan ASA lebih tinggi.
B.     WAKTU PEMBERIAN PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
Waktu pemberian Paternal Leukocyte Immunization, yaitu :
         Sebelum terjadi konsepsi ( Pembuahan )
         Setelah terjadi Konsepsi ( Pembuahan ) sampai kehamilan 12 minggu.
Pelaksanaan dapat dilakukan kapan saja dan tidak tergantung siklus haid. Terapi diberikan minimal 3 kali dan maksimal 6 kali pemberian, dengan waktu pemberian :
         PLI  diberikan minimal 3x dengan jarak 3 – 4 minggu dan 2 minggu setelah PLI ketiga, Pasien disarankan untuk uji evaluasi imunoandrologis.
         PLI dapat diteruskan 3x lagi sampai PLI ke 6 (Jika diperlukan sesuai rekomendasi dokter)

C.    PASIEN MEMERLUKAN METODE PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
Yang memerlukan metode ini adalah :
         Pasangan yang sulit mempunyai anak.
         Pasangan yang mempunyai riwayat keguguran berulang ( 2 Kali atau lebih )
         Pasangan yang mempunyai riwayat kehamilan tidak berkembang.
         Pasangan yang telah mempunyai anak namun sulit untuk mendapatkan anak berikutnya. 
D.    PERSIAPAN METODE PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
Pasangan yang akan menjalankan terapi PLI harus melakukan :
         Konsultasi : Bagi Pasangan.
         Pemeriksaan Laboratorium bagi suami untuk mengetahui keberadaan penyakit tertentu.
 Pasangan Suami Istri datang ke laboratorium dan darah suami diambil untuk dilakukan pemisahan seluler lebih kurang 60 – 90 menit kemudian dilakukan imunisasi istri.
Prosesnya bertahap. Sebelum pasangan menjalani proses terapi ini, suami harus melakukan uji pra-PLI, yaitu melakukan pengambilan contoh darah yang hasilnya sudah dapat diketahui dalam 3 hari. Apabila darah suami memenuhi syarat, maka terapi dapat dilakukan. Caranya :
1.      Darah suami diambil sebanyak 15 ml untuk diproses dan dipisahkan antara sel darah putih dan sel darah merah. Sekitar 10 juta sel darah putih yang berhasil dipisahkan, selanjutnya disuntikkan ke tubuh istri secara subkutan (di bawah permukaan kulit). Proses ini dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak 3 – 4 minggu.
2.      Dua minggu setelah suntikan ke-3, dilakukan evaluasi laboratorium terhadap kadar ASA di dalam tubuh istri. Apabila kadar ASA istri termasuk dalam kisaran normal, pasangan tersebut disarankan untuk melakukan hubungan intim karena proses pembuahan masih mungkin terjadi. Diharapkan bila terjadi proses pembuahan, dapat berlanjut hingga proses kehamilan normal.
3.      Untuk menjaga agar kadar ASA tetap dalam kadar normal, biasanya terapi terus dilakukan hingga usia kehamilan mencapai 12 minggu. Dengan begitu, diharapkan proses implantasi embrio ke dalam dinding rahim dapat berlangsung normal. Proses kehamilan pun dapat berlanjut hingga 9 blan penuh.
Setiap kali berhubungan seks, tubuh wanita akan memroduksi ASA. Hasil pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan ASA Anda tergolong normal atau tidak.
•  Normal: bila titernya 1: 4 hingga 1 : 64.
•  Rendah: bila  titernya 1 : >256 hingga 1 : 1.024.
•  Menengah: bila titernya 1 : 2.048 hingga 1 : 16.384.
•  Tinggi: bila titernya 1 : 32.768 hingga 1 : 262.304.

E.     KEUNTUNGAN METODE PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
         PLI dapat menginduksi terbentuknya “ Blocking Antibody “ yang dapat menekan pembentukan antibody anti sperma lebih awal, Spesifik dan selektif karena tidak menurunkan system imun tubuh secara keseluruhan, tetapi hanya menurunkan kadar / tingkat antibody antisperma terhadap sperma suami.


DAFTAR PUSTAKA
Ø  Makalah Dr. Indrra. G. Mansyur. 2010. Rumah Sakit Budhi Jaya
Ø  Terapi PLI untuk ibu tolak anti sperma suami. 2010. www.ayahbunda.co.id
Ø  Paternal Leukocyte immunization. 2008.

Selasa, 22 Januari 2013


Nama             : NILDA YULITA SIREGAR
NIM                 : POO224309081

ABSTRAK

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

 Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Kota Padangsidimpuan Tahun 2012.           
Metode penelitian yang digunakan adalah secara deskriptif dengan menggunakan kuesioner atau angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.Responden tinggal memilih jawaban yang tersedia.Sampel yang digunakan terdiri dari 26 orang ibu yang merupakan jumlah keseluruhan populasi (total populasi).
               Penelitian ini menemukan Mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (46,16%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (15,38%).Berdasarkan umur,. mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (50%) pada umur >30 tahun dan minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (37,50%) pada umur 20-30 tahun dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (21,43%) pada umur >30 tahun.Berdasarkan pendidikan, mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (60%) pada pendidikan menengah dan minoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (6,67%)  pada tingkat pendidikan menengah dan berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (25%) pada tingkat pendidikan perguruan tinggi.Berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (68,75%) pada pekerjaan IRT dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (16,67%) pada pekerjaan wiraswasta.Berdasarkan paritas, mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (62,50%) pada paritas multipara,berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (100%) pada paritas primipara,dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (71,43%) pada paritas scundipara dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (12,50%) pada paritas multipara.Berdasarkan sumber informasi, mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (54,55%) pada sumber informasi orangtua dan teman dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (14,26%) pada responden yang mendapatkan informasi dari media elektronik,dan berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (9,09%) pada responden yang mendapatkan informasi dari orangtua dan teman.

Kata kunci: Ibu Nifas, Mobilisasi Dini























GAMBARAN PENGETAHUAN  IBU HAMIL TENTANG BAHAYA PENYAKIT MALARIA TERHADAP


Karya Tulis Ilmiah



Disusun Sebagai Salah satu Syarat Untuk Menyelesaikan                           Pendidikan Ahli Madya Kebidanan                                                                          Program Studi Kebidanan                                                                                                                    Padangsidimpuan
politekes                                                                          



OLEH :
NILDA YULITA SIREGAR
NIM:POO224309081


KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PADANGSIDIMPUAN
2012

LEMBAR PERSETUJUAN



TELAH DITERIMA DAN DISETUJUI
UNTUK DIPERTAHANKAN



PEMBIMBING





RAMLAN,  SKM, M. Kes
NIP. 196507091986031005






 KETUA JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PADANGSIDIMPUAN






Dra. HJ. NURIDA NASUTION, MM
NIP. 19530520 197603 2001
























LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KIPI                                    DI KELURAHAN SIHITANG LINGKUNGAN II PADANGSIDIMPUAN TENGGARA                                                                                                                                                                                                                             TAHUN 2012
                                                               
RIZKA HAYATI BUTAR-BUTAR
NIM. P00224309040

Karya Tulis Ilmiah Disetujui dan Disajikan Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Kebidanan Politeknik                                                        Kesehatan Kemenkes Medan Tahun 2012
Padangsidimpuan,             2012

PEMBIMBING UTAMA



RAMLAN NASUTION, SKM.M.Kes
NIP. 196507091983031005

PEMBIMBING PENDAMPING


Hj.ROSMAWATY HRP,SSiT
NIP. 19580904 198103 2002

               PENGUJI I                                                             PENGUJI II



ELLY INDRANI HRP,SPd,MM              MEIDIAWATY SRG,SST,M.Kes     
NIP. 19610109 198207 2 001                       NIP.19770507 199603 2 001

AN. KETUA JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
KETUA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN PADANGSIDIMPUAN




(Dra. Hj.NURIDA NASUTION,MM)
NIP. 19530520 197603 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012”.
            Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang dapat membangun kesempurnaan penelitian ini.
            Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat kendala dan hambatan, namun berkat arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1.    Ibu Ir. Zuraidah Nasution, Mkes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
  1. Ibu Yusliana Nainggolan, S.Pd, Mkes, selaku Ketua jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
  2. Ibu Dra. Hj. Nurida Nasution, MM, selaku Ka Prodi Kebidanan Padangsidimpuan.
  3. Bapak Ramlan SKM, Mkes, selaku pembimbing Penulis yang telah memberikan waktu serta arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
  4. Bapak/Ibu Dosen serta Staf Sekretariat Program Studi Kebidanan Padangsidimpuan.
  5. Ayahanda dan Ibunda serta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
  6. Teman-teman mahasiswa Program Studi Kebidanan Padangsidimpuan yang secara tidak langsung membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
                                                                        
Padangsidimpuan,………......…2012
                                                                                          Penulis

                                                                                  NILDA YULITA SRG
    NIM : POO224309081











DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN           
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK                                   ....................................................              i
KATA PENGANTAR                  ....................................................  iv
DAFTAR ISI                                ...................................................               vi
DAFTAR TABEL                        ...................................................   ix
DAFTAR LAMPIRAN                ....................................................  xi

BAB   I PENDAHULUAN          ...................................................               1
            1.1       Latar Belakang   ...................................................   1
            1.2       Perumusan Masalah          ................................... 4
            1.3       Tujuan Penelitian    ............................................... 4
                        1.3.1   Tujuan Umum                      .........................           4
                        1.3.2   Tujuan Khusus        ................................... 4
            1.4       Manfaat Penelitian  .............................................   5
                        1.4.1 Bagi Pendidikan        ..................................  5
                        1.4.2 Bagi Penulis   ............................................    5
                        1.4.3 Bagi Masyarakat         ..................................  5
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA       .............................................   6
            2.1       Pengetahuan......................................................                 6
                        2.1.1 Defenisi Pengetahuan................................ 6
                        2.1.2 Tingkat Pengetahuan....................................                       6
                        2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan......                8
            2.2       Mobilisasi Dini Pasca Persalinan Normal ….............                 10
                        2.2.1 Defenisi Mobilisasi Dini        …………................                10
                        2.2.2 Manfaat Mobilisasi dini………………………...                  11
2.2.3 Bentuk Mobilisasi dini           ………………........                12
                        2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Gerak…..      12
                        2.2.5 Resiko Bila Tidak Melakukan Mobilisasi dini ……...       14
BAB  III  METODE PENELITIAN   ............................................................            15
            3.1       Kerangka Konsep    ........................................................... 15
            3.2       Defenisi Operasional          ................................................            15
            3.3       Jenis Penelitian       ........................................................... 17
            3.4       Lokasi dan Waktu Penelitian        ....................................            18
                        3.4.1   Lokasi            Penelitian........................................................          18
                        3.4.2   Waktu Penelitian.........................................................        18
            3.5       Populasi dan Sampel         .....................................................       18
                        3.5.1   Populasi        ..........................................................  18
                        3.5.2   Sampel                      .....................................................       19
            3.6       Metode Pengumpulan Data          ...........................................     19
            3.7       Pengolahan dan Tekhnik Analisa Data  ....................... 19
                        3.7.1   Pengolahan Data    ............................................... 19
                        3.7.2   Analisa Data ........................................................... 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN       ............................        21
4.1 HASIL PENELITIAN     ...................................................................     21
4.2 PEMBAHASAN             ..................................................................      32
                        4.2.1 PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG
                                 MOBILISASI DINI        ............................................... 32
                        4.2.2 PENGETAHUAN RESPONDEN BERDASARKAN
                                UMUR                .........................................................   33
                        4.2.3 PENGETAHUAN RESPONDEN BERDASARKAN
                                 PENDIDIKAN              ............................................... 34
                        4.2.4 PENGETAHUAN RESPONDEN BERDASARKAN
                                 PEKERJAAN               .................................................           34
                        4.2.5 PENGETAHUAN RESPONDEN BERDASARKAN
                                 PARITAS                      ..................................................          35
                        4.2.6 PENGETAHUAN RESPONDEN BERDASARKAN
                                  SUMBER INFORMASI         .....................................           36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN        ............................................... 38
5.1 KESIMPULAN               ....................................................................    38
5.2 SARAN                           ...................................................................     39









DAFTAR TABEL

Tabel 1           Defenisi Operasional ………………………………………....     15

Tabel 2           Waktu Penelitian……………………….....……………........    18

Tabel 1           Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Mobilisasi dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012………………..…………..      21

Tabel 2           Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012……        22

Tabel 3           Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur Tentang Mobilisasi dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012            ..........................................      23

Tabel 4           Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun
2012               ..................................................................      24

Tabel 5           Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Mobilisasi dini Berdasarkan Pendidikan Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012      .........................            25

Tabel 6           Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun
2012               ................................................................                    26

Tabel 7           Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Mobilisasi dini Berdasarkan Pekerjaan Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012      ....................... 27

Tabel 8           Distribusi Responden Berdasarkan Paritas Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012    ............28

Tabel 9           Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Mobilisasi dini Berdasarkan Paritas Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012            .....................................           29

Tabel 10         Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012                   ....................................................................    30

Tabel 11         Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Mobilisasi dini Berdasarkan Sumber Informasi Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012            ............................        31


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1      : Surat permohonan ijin peninjauan dan pengambilan data dari Program Studi Kebidanan Padangsidimpuan ke Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan

Lampiran 2      : Surat balasan ijin peninjauan dan pengambilan data dari Kepala  Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan ke Program Studi Kebidanan Padangsidimpuan

Lampiran 3      : Kuesioner

Lampiran 4      : Daftar Konsultasi

Lampiran 5      : Master Tabel

































BAB I

PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu (Prawirohardjo, 2002).
Menurut WHO (World Health Organization) di seluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. Dengan kata lain, 1400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan (Cunningham, 2002).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tertinggi di negara ASEAN. Berdasarkan data resmi Departemen Kesehatan AKI terus mengalami penurunan. Pada tahun 2003 AKI di Indonesia yaitu 307 per 100.000 KH, tahun 2004 yaitu 270 per 100.000 KH, tahun 2005 yaitu 262 per 100.000 KH, tahun 2006 yaitu 255 per 100.000 KH, tahun 2007 yaitu 248 per 100.000 KH . Target Millineum Development Goals (MDGS) AKI di Indonesia tahun 2015 harus mencapai 125 per 100.000 KH (Suparyanto, 2010)
Gambaran mengenai AKI di provinsi Sumatera Utara dalam 6 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan penurunan dari 360 per 100.000 KH tahun 2002, 345 per 100.000 KH tahun 2003, 330 per 100.000 KH tahun 2004, 320 per 100.000 KH tahun 2006, 275 per 100.000 KH tahun 2007. Penyebab utama kematian ibu di Sumatera Utara belum ada survei khusus tetapi secara nasional oleh karena komplikasi persalinan (45%), retensio plasenta (21%), robekan jalan lahir (19%), partus lama (11%), perdarahan dan eklampsia masing-masing 10%, komplikasi selama nifas (5%), demam infeksi (4%) (Dinkes Propsu, 2008).
Perdarahan dapat terjadi pada masa kehamilan maupun setelah melahirkan atau perdarahan post partum yang dapat menyebabkan kematian. Sehingga sangat diperlukan perhatian besar pada ibu post partum. Dengan pelayanan kesehatan yang optimal diharapkan ibu post partum mendapatkan pemulihan seperti sebelum melahirkan. Perawatan yang selama 24 jam bersama pasien memegang peranan penting dalam perawatan ibu post partum (Mochtar, 2001)
Salah satu perawatan ibu post partum adalah mobilisasi dini. Pada masa nifas dini ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan (Suparyanto, 2010).
Konsep mobilisasi dini mula-mula berasal dari ambulasi dini (early ambulation) yang merupakan pengembangan secara berangsur-angsur ke tahap mobilisasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi (Rambey, 2008).
Penatalaksanan asuhan post partum pada hari pertama yaitu 2 jam post partum seorang ibu harus tidur terlentang untuk mencegah terjadinya perdarahan kemudian segera melakukan mobilisasi untuk mengurangi pembekuan darah pada vena dalam (deep vein) ditungkai yang dapat menyebabkan masalah. Mobilisasi yang dilakukan diantaranya miring ke kiri atau ke kanan kemudian duduk dan berdiri. Mobilisasi dini atau aktivitas segera dilakukan segera setelah beristirahat beberapa jam dengan beranjak dari tempat tidur ibu (pada persalinan normal). Mobilisasi dini dapat mengurangi bendungan lochea dalam rahim, meningkatkan peredaran darah sekitar alat kelamin, mempercepat mobilisasi alat kelamin ke keadaan semula (Admin, 2009, http://www.dahsyat.com diakses maret 2011).
Setiap ibu menginginkan agar persalinan dan nifasnya berlangsung dengan normal tanpa adanya komplikasi. Akan tetapi banyak ibu ini tidak mengetahui pentingnya melakukan mobilisasi dini pada masa nifas.
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan penulis di Kelurahan Bincar Lingkungan IV, dari 10 orang ibu nifas yang penulis wawancarai keseluruhannya kurang mengetahui tentang manfaat mobilisasi dini pasca persalinan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui tentang “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV  Kota Padangsidimpuan Tahun 2012”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012?”

1.3 Tujuan Penelitian
       1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012.

1.3.2   Tujuan Khusus, untuk :
1.  Mengetahui  Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini berdasarkan umur.
2.  Mengetahui  Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini  berdasarkan pendidikan.
3.  Mengetahui  Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini  berdasarkan pekerjaan.
4.  Mengetahui  Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini  berdasarkan paritas.
5.  Mengetahui  Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini berdasarkan sumber informasi.

1.4       Manfaat Penelitian
1.4.1     Bagi Pendidikan
Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengetahuan ibu post partum tentang mobilisasi dini pasca persalinan normal dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan.
1.4.2     Bagi penulis
Menambah pengalaman penulis dalam melakukan penelitian tentang mobilisasi dini pada ibu pasca persalinan normal.
1.4.3     Bagi masyarakat
Sebagai informasi tambahan kepada masyarakat khususnya ibu yang baru selesai persalinan.






BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan
2.1.1     Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu, ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2     Tingkat Pengetahuan
Untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang secara terperinci terdiri dari 6 tingkatan yaitu:
1.    Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan ini adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.
2.    Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek suatu materi harus dapat menjelaskan, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
3.    Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
4.    Analisis (Analysis)
Kemampuan untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya untuk menjabarkan suatu materi dalam struktur organisasi.
5.    Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi yang ada.
6.    Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian lain berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

2.1.3     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
1.    Umur
Umur adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir sampai saat ini. Umur merupakan periode terhadap pola-pola kehidupan yang baru, semakin bertambahnya umur akan mencapai usia reproduksi. (Notoadmodjo, 2003).
2.    Pendidikan
Pendidikan merupakan proses untuk menumbuhkembangkan seluruh kemampuan dan perilaku seseorang yang terjadi melalui pengajaran. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang karena dapat membuatnya untuk lebih mudah menerima ide-ide atau teknologi baru dalam mengantisipasi tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin menuntut kualitas. Perubahan yang cepat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dibutuhkan yang berpengetahuan baik yang didapatkan dari proses selama mengikuti pendidikan. Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk menerima informasi yang semakin baik (Arikunto, 2002)
3.      Pekerjaan
Pekerjaan adalah aktifitas yang dilakukan seseorang setiap hari dalam menjalani kehidupannya. Seseorang yang bekerja di luar rumah cenderung memiliki akses yang baik terhadap informasi dibandingkan sehari-hari berada di rumah.
4.      Paritas
Wanita yang baru pertama kali hamil biasanya masih mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan kehamilannya, dan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki seputar kehamilan juga masih lebih sedikit dibandingkan wanita dengan paritas tinggi.
5.      Sumber informasi
Pengetahuan seseorang juga dipengaruhi oleh sumber informasi yang diperoleh, baik itu melalui media cetak seperti Koran, majalah, buku atau poster, juga melalui media elektronik seperti TV, Radio dan Internet, maupun melalui petugas kesehatan atau orang-orang yang dekat dengan seseorang di seputar lingkungannya.

2.2 Mobilisasi Dini Pasca Persalinan Normal
2.2.1   Definisi Mobilisasi Dini
Mobilisasi atau disebut juga early ambulation adalah kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri dan kembali ke tempat tidur, kursi, kloset duduk, dan sebagianya disamping kemampuan mengerakkan ekstermitas atas dalam 24-48 jam post partum. (Hincliff, 2004)
Mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis. (Fizari, 2009)
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan (Rambey, 2008).
Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian. Mobilisasi sangat penting dalam percepatan hari rawat dan mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama seperti terjadinya decubitus, kekakuan/penegangan otot-otot diseluruh tubuh dan sirkuasi darah dan pernapasan terganggu (Mansjoer, 2009).
Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu post partum terlentang di tempat tidurnya selama 7-14 hari setelah melahirkan. Mobilisasi dini sangat penting dalam mencegah trombosis vena. Setelah persalinan normal jika gerakannya tidak terhalang oleh pemasangan infus dan tanda-tanda vitalnya juga memuaskan, biasanya ibu diperbolehkan untuk mandi dan pergi ke kamar mandi dengan dibantu satu atau dua jam setelah melahirkan secara normal (Roper, 2002).
Mobilisasi dini dilakukan oleh semua ibu post partum, baik ibu yang mengalami persalinan normal maupun persalinan dengan tindakan dan mempunyai variasi tergantung pada keadaan umum ibu, jenis persalinan atau tindakan persalinan.


2.2.2 Manfaat Mobilisasi Dini
Adapun manfaat dari mobilisasi dini antara lain dapat mempercepat proses pengeluaran lochea dan membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi resiko infeksi puerperium. (Manuaba, 2002).
Selain itu mobilisasi dini juga bermanfaat mempercepat involusi alat kandungan, melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan, meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolism, dan juga faal usus dan kandung kencing lebih baik. (Sinsin, 2009)
Ibu nifas yang melakukan mobilisasi dini juga akan merasa lebih sehat dan kuat, dan memiliki kesempatan yang baik untuk mengajari merawat atau memelihara anaknya. (Fizari, 2009)

2.2.3 Bentuk Mobilisasi Dini

1.         Berdiri
2.         Duduk
3.         Berpindah dari satu kelompok lain, seperti : a. Dari tempat tidur ke kursi; b. Dari kursi biasa ke kursi berlubang; c. Dari kursi roda ke kloset duduk; d. Dari lantai ke kursi atau tempat tidur; e. Bangkit dari duduk; f. Berjalan : dengan bantuan: (Penyangga kaki dari logam, Sepatu khusus, Bidai, Kaki palsu); g. Menggerakkan tubuh, bahu, tangan dan lengan untuk berbagai macam gerakan, seperti: (1). Menggerakkan dan melepaskan pakaian; 2). Menjaga kebersihan pribadi; 3). Mengerjakan pekerjaan rumah tangga; h. Melakukan gerakan badan; i. Mobilisasi dengan bantuan alat mekanik; j. Kursi roda : di dorong oleh orang lain di jalanan sendiri.) (Roper, 2002)

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Gerak
1. Sendi yaitu pertemuan antara dua atau lebih ujung tulang.
2. Tulang merupakan jaringan hidup yang mempulnyai banyak suplai darah.Tulang dapat tumbuh dan memperbaiki dirinya. Fungsi tulang sebagai tuas untuk menggerakkan otot-otot dan menyimpan kalsium dan fosfat, mengeluarkannya bila dibutuhkan.
3. Tendon merupakan jaringan ikat yang kuat, berwarna putih dan tidak elastis untuk melekatkan otot pada tulang.
4. Ligamen merupakan pita jaringan fibrosa yang kuat dan berfungsi untuk mengikat serta menyatukan tulang atau bagian lain untuk menyangga suatu organ.
5. Otot, dibagi menjadi 3, yaitu,  otot skeletal yaitu otot yang ditemukan pada tulang rawan atau kulit. Dikendalikan melalui sistem syaraf pusat, serat-seratnya memperlihatkan garis-garis melintang. Otot polos ditemukan pada dinding visera dan pembuluh darah. Dikendalikan melalui sistem syaraf otonom, serat-seratnya tidak memperlihatkan garis melintang. Dan otot jantung yang hanya ditemukan di jantung
6. Sistem syaraf
Jaringan syaraf dibentuk dari neuron yang sel-selnya terkadang mengalami proses yang sangat panjang dikhususkan untuk penghantar implus syaraf yang menyokong dan memberi makan neuron-neuron.
7.    Neuron adalah unit dasar sistem persyarafan. (Cunningham, 2002)



2.2.5     Resiko Bila Tidak Melakukan Mobilisasi
Berbagai masalah dapat terjadi bila tidak melakukan mobilisasi dini, misalnya :
a.    Gangguan pernafasan yaitu sekret akan terakumulasi pada saluran pernafasan yang akan berakibat klien sulit batuk dan mengalami gangguan bernafas.
b.    Pada sistem kardiovaskuler terjadi hipotensi ortostatik yang disebabkan oleh sistem syaraf otonom tidak dapat menjaga keseimbangan suplai darah sewaktu berdiri dari berbagai dalam waktu yang lama.
c.    Pada saluran perkemihan yang mungkin terjadi adalah statis urin yang disebabkan karena pasien pada posisi berbaring tidak dapat mengosongkan kandung kemih secara sempurna.
d.    Pada gastrointestinal terjadi anoreksia diare atau konstipasi. Anoreksia disebabkan oleh adanya gangguan katabolisme yang mengakibatkan ketidak seimbangan nitrogen karena adanya kelemahan otot serta kemunduran reflek deteksi, maka pasien dapat mengalami konstipasi. (Prawirohardjo, 2002)





BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep
Berdasarkan uraian teori dalam rumusan masalah di atas, maka penulis mengembangkan kerangka konsep sebagai berikut :

Kerangka Konsep Penelitian
-    Umur
-    Pendidikan
-    Pekerjaan
-    Paritas
-    Sumber informasi
 

Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini
 
  Variabel Independen                                                   Variabel Dependen


 





3.2 Defenisi Operasional

Tabel 1
Defenisi Operasional

No
Variabel
Defenisi operasional
Alat ukur
Cara ukur
Hasil ukur
Skala
1
Pengetahuan
segala sesuatu yang diketahui ibu nifas tentang mobilisasi dini
Kuesioner
Menghitung jawaban yang benar
a.Baik: Apabila skor 76-100% dari total skor (bila jawaban yang benar 16-20 dari 20 pertanyaan yang diberikan).
b.Cukup: Apabila skor 56-75% dari total skor (bila jawaban yang benar 12-15 dari 20 pertanyaan yang diberikan).
c.Kurang: Apabila skor kurang dari 55% dari total skor (bila jawaban yang benar kurang dari 11 dari 20 pertanyaan yang diberikan.

Ordinal
2
Umur
Usia responden pada saat dilakukan penelitian yang dinyatakan dalam tahun seperti jawaban responden pada kuesioner
Kuesioner
Menghitung jawaban yang benar
a.‹ 20 tahun
b.20 - 30 tahun
c.› 30 tahun
Interval
3
Pendidikan
Pendidikan terakhir yang dimiliki oleh ibu
Kuesioner
Menghitung jawaban yang benar
a.  Dasar: SD, SMP
b.  Menengah : SMA
c.  Perguruan Tinggi
Ordinal
4
Pekerjaan
Kegiatan sehari-hari ibu dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
Kuesioner
Menghitung jawaban yang benar
a.  Pegawai Negeri
b.  Wiraswasta
c.  IRT
Nominal
5
Paritas
Jumlah persalinan pada ibu
Kuesioner
Menghitung jawaban yang benar
a.  Primipara
b.  Sekundipara
c.  Multipara
d.  Grandemultipara
Ordinal
6
Sumber informasi
Cara responden mendapatkan informasi
Kuesioner
Menghitung jawaban yang benar
a. Media cetak: Koran, majalah, buku, poster
b. Media elektronik: TV, radio
c. Petugas kesehatan
d. Orang tua, teman.
Nominal


3.3 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012.


3.4    Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4.1   Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan.
3.4.2 Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan Juli 2012.
Tabel 2
Jadwal Penelitian

NO
Uraian Kegiatan
Bulan
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1
Pengajuan Judul
X




2
Perumusan Proposal

X



3
Seminar Proposal


x


4
Ujian Penelitian


x


5
Pengumpulan Data


x


6
Pengolahan Data



x

7
Penyusunan Laporan



x

8
Seminar Hasil Penelitian




X
9
Penggandaan Laporan




X

3.5    Populasi dan Sampel
3.5.1   Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang masih dalam masa nifas (0-6mgg pasca persalinan) di Kelurahan Bincar Lingkungan IV pada bulan Mei sampai bulan Juni tahun 2012 berjumlah 26 orang.
3.5.2   Sampel
Dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah total populasi yang artinnya seluruh populasi berjumlah 26 orang.

3.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner atau angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Responden tinggal memilih jawaban yang tersedia.

3.7 Pengolahan Data dan Analisa Data
3.7.1 Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :
a.    Editing
Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki dengan memeriksanya dan dilakukan pendataan ulang terhadap responden.
b.    Coding
Data yang telah terkumpul diberi kode dalam bentuk angka (kode), untuk mempermudah memasukkan data ke dalam tabel.
c.    Tabulating
Data dimasukkan dalam bentuk distibusi frekuensi, memberi skor terhadap jawaban responden.


            Analisa data dilakukan  secara deskriptif dengan melihat presentase data yang telah terkumpul dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dicari besar presentase jawaban masing-masing responden dan selanjutnya dilakukan pembahasan, dengan menggunakan teori kepustakaan yang ada.










DAFTAR PUSTAKA

Admin, 2009, http://www.dahsyat.com diperoleh maret 2011

Arikunto S, 2002, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi V, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.

Cunningham. F Gary, 2002, Obstetri Williams. Edisi 21. EGC. Jakarta.

Fizari,S,2009, Perubahan Fisiologi pada Masa Nifas, Http://sekuracity/blogspot.com, diakses maret 2011

Hincliff, S, 2004, Kamus Keperawatan, Jakarta: EGC.

Manuaba IBG, 2001, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, YBP, Jakarta.

Mansoer Arief, 2009, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jakarta

Mochtar R, 2001, Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi, EGC, Jakarta.

Notoadmodjo S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta.

Prawirohardjo Sarwono, 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Rambey, R, 2008, Tetap Sehat Setelah Bersalin, from Http:// nursingwear/wordpress. Diakses maret 2011

Roper, N, 2002, Prinsip-Prinsip Keperawatan, Yogyakarta: Yayasan Essentia Medika.

Sinsin, L.,2009, Masa Kehamilan dan Persalinan. PT. Elex Media Komputindo

Suparyanto,dr,2010, Konsep Mobilisasi Dini Post Partum, http//:dr.suparyanto.blogspot.com, diakses maret 2011





KUESIONER
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV  Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

I.  Identitas Responden
Nomor Responden         :
Nama                                 :
Umur                                  :
Jumlah anak                    :
Pendidikan                       : a. SD
                                             b. SMP
                                             c. SMA
                                             d. Perguruan Tinggi
Pekerjaan                         :a. IRT
                                             b. Wiraswasta
                                             c. Pegawai Negeri
Sumber Informasi            :a. Media Cetak : Koran, Majalah, Buku, Poster
                                             b. Media Elektronik : TV, Radio, Internet
                                             c. Petugas Kesehatan.

II. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini
Petunjuk pengisian soal : Pilihlah dengan cara melingkari huruf pada satu jawaban yang paling benar !
1.      Apakah yang dimaksud dengan mobilisasi dini?
a.  Kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri dan kembali dalam 24-48 jam post partum.
b.  Berjalan kembali
c.  Bergerak secepat mungkin pada ibu yang baru dioperasi
2.      Mobilisasi dini sangat penting bagi ibu nifas karena?
a.  Mempercepat hari rawat dan mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama
b.  Mencegah kekakuan otot dan memperlancar sirkulasi darah
c.  Semua benar
3.      Mobilisasi dini bagi ibu nifas dapat mencegah?
a.  Penyakit infeksi pada ibu
b.  Thrombosis vena
c.  Membantu psikologis ibu
4.      Manfaat mobilisasi dini bagi ibu nifas adalah?
a.  Memperlambat proses pengeluaran sisa darah nifas
b.  membantu proses penyembuhan luka
c.  Meningkatkan resiko infeksi luka persalinan
5.      Involusi uterus atau kembalinya alat reproduksi seperti ke keadaan sebelum hamil dapat dipercepat dengan cara?
a.  Senam hamil
b.  Mobilisasi dini
c.  Semua benar
6.      Bentuk mobilisasi dini adalah?
a.  Berdiri lalu duduk
b.  Berjalan
c.  Semua benar
7.      Apakah ibu sendiri dalam masa nifas ini melakukan mobilisasi dini ?
a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang
8.      Kapan ibu nifas dengan persalinan normal dapat melakukan mobilisasi dini?
a.  1- 2 jam setelah persalinan
b.  2 hari setelah persalinan
c.  1 minggu setelah persalinan
9.      Factor-faktor yang mempengaruhi kemampuan gerak adalah?
a.  Sendi, tulang, ligament, otot
b.  System saraf
c.  Semua benar
10.   Sendi adalah?
a.  Pertemuan antara dua atau lebih ujung tulang
b.  Jaringan hidup yang mempulnyai banyak suplai darah
c.  Jaringan ikat yang kuat, berwarna putih dan tidak elastis untuk melekatkan otot pada tulang
11.   Ligamen adalah:
a.  Pertemuan antara dua atau lebih ujung tulang
b.  Jaringan hidup yang mempulnyai banyak suplai darah
c.  Pita jaringan fibrosa yang kuat dan berfungsi untuk mengikat serta menyatukan tulang atau bagian lain untuk menyangga suatu organ
12.   Fungsi tulang adalah untuk?
a.  Berjalan
b.  Duduk
c.  Sebagai tuas untuk menggerakkan otot-otot dan menyimpan kalsium dan fosfat, mengeluarkannya bila dibutuhkan
13.   Tendon adalah
a.  Pertemuan antara dua atau lebih ujung tulang
b.  Jaringan hidup yang mempulnyai banyak suplai darah
c.  Jaringan ikat yang kuat, berwarna putih dan tidak elastis untuk melekatkan otot pada tulang
14.   Otot dibagi 3, yaitu?
a.  Otot skeletal, otot polos, otot jantung
b.  Otot skeletal, otot polos dan otot rahim
c.  Otot polos, otot jantung dan otot rahim
15.   Gangguan pernafasan yang dapat terjadi bila ibu tidak melakukan mobilisasi dini adalah?
a.  Sekret akan terakumulasi pada saluran pernafasan yang akan berakibat klien sulit batuk dan mengalami gangguan bernafas
b.  Terjadi hipotensi ortostatik yang disebabkan oleh sistem syaraf otonom tidak dapat menjaga keseimbangan suplai darah sewaktu berdiri dalam waktu yang lama
c.  Statis urin yang disebabkan karena pasien pada posisi berbaring tidak dapat mengosongkan kandung kemih secara sempurna
16.   Gangguan saluran perkemihan yang dapat terjadi bila ibu tidak melakukan mobilisasi dini adalah?
a.  Sekret akan terakumulasi pada saluran pernafasan yang akan berakibat klien sulit batuk dan mengalami gangguan bernafas
b.  Terjadi anoreksia diare atau konstipasi
c.  Statis urin yang disebabkan karena pasien pada posisi berbaring tidak dapat mengosongkan kandung kemih secara sempurna
17.   Gangguan gastrointestinal yang dapat terjadi bila ibu tidak melakukan mobilisasi dini adalah?
a.  Sekret akan terakumulasi pada saluran pernafasan yang akan berakibat klien sulit batuk dan mengalami gangguan bernafas
b.  Terjadi anoreksia diare atau konstipasi
c.  Statis urin yang disebabkan karena pasien pada posisi berbaring tidak dapat mengosongkan kandung kemih secara sempurna
18.   Siapakah yang dapat membantu ibu nifas untuk melakukan mobilisasi dini?
a.  Keluarga saja
b.  Tenaga kesehatan, keluarga
c.  Suami
19.   Apa yang terjadi bila ibu nifas tidak melakukan mobilisasi dini
a.  Akan terjadi gangguan pernafasan, perkemihan, gastrointestinal
b.  Akan terjadi gangguan pada system saraf
c.  Semua benar

20.   Kerugian mobilisasi dini adalah?
a.  Tidak ada, justru keuntungannya yang banyak
b.  Merepotkan ibu nifas yang membutuhkan banyak istirahat
c.  Membuat ibu tidak dapat terus merawat bayinya.


















BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012”.

1.    Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Tabel 1.
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

Pengetahuan
F
Persen
 (%)
Baik
4
15,38
Cukup
10
38,46
Kurang
12
46,16
Jumlah
26
100

Berdasarkan tabel 1. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (46,16%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (15,38%).

2.    Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Tabel 2.  
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

Umur
(Tahun)
F
Persen
 (%)
‹20 tahun
4
15,38
20 – 30 Tahun
8
30,77
›30 tahun
14
53,85
Jumlah
26
100

Berdasarkan tabel 2. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berumur ›30 tahun sebanyak 14 orang (53,85%) dan minoritas berumur ‹20 tahun sebanyak 4 orang (15,38%).










3.    Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur
Tabel 3.
Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012


No.

Umur
(Tahun)
Kategori

Total
Baik
Cukup
Kurang
F
%
F
%
F
%
F
%
1.
‹20 tahun
-
-
-
-
4
100
4
15,38
2.
20 – 30
-
-
3
37,50
5
62,50
8
30,77
3.
›30 tahun
4
28,57
7
50
3
21,43
14
53,85
4.
Total
4
15,38
10
38,46
12
46,16
26
100

Berdasarkan tabel 3. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (50%) pada umur >30 tahun dan minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (37,50%) pada umur 20-30 tahun dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (21,43%) pada umur >30 tahun.







4.    Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

Pendidikan
Frekuensi
Persen
 (%)
Dasar
7
26,92
Menengah
15
57,69
 Tinggi
4
15,38
Jumlah
26
100

Berdasarkan tabel 4. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan menengah sebanyak 15 orang (57,69%) dan minoritas yang berpendidikan tinggi sebanyak 4 orang (15,38%).










5.    Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 5.
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012


No.

Pendidikan
Kategori

Total

Baik
Cukup
Kurang
F
%
F
%
F
%
F
%
1.
Dasar
-
-
-
-
7
100
7
26,92
3.
Menengah
1
6,67
9
60
5
33,33
15
57,69
4.
P.Tinggi
3
75
1
25
-
-
4
15,38
5.
Total
4
15,38
10
38,46
12
46,16
26
100

Berdasarkan tabel 5. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (60%) pada pendidikan menengah dan minoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (6,67%)  pada tingkat pendidikan menengah dan berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (25%) pada tingkat pendidikan perguruan tinggi.








6.    Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 6.
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

Pekerjaan
Frekuensi
Persent
 (%)
IRT
16
61,54
Wiraswasta
6
23,08
Pegawai Negeri
4
15,38
Jumlah
26
100

Berdasarkan tabel 6. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden bekerja sebagai IRT sebanyak 16 orang (61,54%), dan minoritas bekerja sebagai Pegawai Negeri sebanyak 4 orang (15,38%).









7.    Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 7.
Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012


No.

Pekerjaan
Kategori

Total

Baik
Cukup
Kurang
F
%
F
%
F
%
f
%
1.
IRT
-
-
5
31,25
11
68,75
16
61,54
2.
Wiraswasta
-
-
5
83,33
1
16,67
6
23,08
3.
Pegawai Negeri
4
100
-
-
-
-
4
15,38
4.
Total
4
15,38
10
38,46
12
46,16
26
100

Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (68,75%) pada pekerjaan IRT dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (16,67%) pada pekerjaan wiraswasta.







8.    Distribusi Responden Berdasarkan Paritas
Tabel 8
Distribusi Responden Berdasarkan Paritas Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

Paritas
Frekuensi
Persen
 (%)
Primipara
5
19,23
Scundipara
7
26,92
Multipara
8
30,77
Grandemultipara
6
23,08
Jumlah
26
100

Berdasarkan tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berparitas multipara sebanyak 8 orang (30,77%), dan minoritas responden berparitas primipara sebanyak 5 orang (19,23%).










9.    Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Paritas
Tabel 9.
Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Paritas Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012


No

Paritas
Kategori

Total

Baik
Cukup
Kurang
f
%
F
%
f
%
f
%
1.
Primipara
-
-
-
-
5
100
5
19,23
2.
Scundipara
-
-
2
28,57
5
71,43
7
26,92
3.
Multipara
1
12,50
5
62,50
2
25
8
30,77
4.
Grandemulti
3
50
3
50
-
-
6
23,08
5.
Total
4
15,38
10
38,46
12
46,16
26
100

Berdasarkan tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (62,50%) pada paritas multipara,berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (100%) pada paritas primipara,dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (71,43%) pada paritas scundipara dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (12,50%) pada paritas multipara.







10. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Tabel 10
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan                      Tahun 2012

Sumber Informasi
Frekuensi
Persen
 (%)
Media cetak
3
13,64
Media elektronik
7
31,82
Petugas kesehatan
5
18,18
Orang tua, teman
11
36,36
Jumlah
26
100

Berdasarkan tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden mendapatkan informasi dari orang tua atau teman sebanyak 11 orang (36,36%), dan minoritas responden mendapatkan informasi dari media cetak sebanyak 3 orang (13,64%).







11. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Tabel 11.
Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar                      Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan Tahun 2012


No.

Sumber Informasi
Kategori

Total

Baik
Cukup
Kurang
f
%
F
%
F
%
F
%
1.
Media cetak
-
-
-
-
3
100
3
13,64
2.
Media elektronik
1
14,26
3
42,87
3
42,87
7
31,82
3.
Petugas kesehatan
2
40
3
60
-
-
5
18,18
4.
Orang tua, teman
1
9,09
4
36,36
6
54,55
11
36,36
5.
Total
4
15,38
10
38,46
12
46,16
26
100

Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (54,55%) pada sumber informasi orangtua dan teman dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (14,26%) pada responden yang mendapatkan informasi dari media elektronik,dan berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (9,09%) pada responden yang mendapatkan informasi dari orangtua dan teman.


4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian tentang gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini di Kelurahan Bincar Lingkungan IV Kota Padangsidimpuan, maka diperoleh pengetahuan responden tentang Mobilisasi Dini adalah sebagai berikut :

4.2.1 Pengetahuan Responden Tentang Mobilisasi Dini
      Dari hasil penelitian berdasarkan tabel 1. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (46,16%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (15,38%).
      Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah seorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengar, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri, pengalaman orang lain, media masa dan lingkungan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan memerlukan dorongan fisik dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun dorongan sikap perilaku setiap hari sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulus terhadap tindakan seseorang (Notoadmodjo, 2003).
      Menurut asumsi penulis bahwa pengetahuan ibu tentang mobilisasi dini sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan sumber informasi.

4.2.2 Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (50%) pada umur >30 tahun dan minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (37,50%) pada umur 20-30 tahun dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (21,43%) pada umur >30 tahun.
 Menurut pendapat Arikunto, 2002 bahwa umur seseorang akan mempengaruhi terhadap yang akan dilakukan, dalam hal ini dapat berbuat banyak dan bekerja keras dimana umur pertengahan akan mencapai titik puncak karir dan produktifitas. Di dalam penelitian ini tidak didapat kesenjangan dari hasil penelitian.
Menurut asumsi penulis semakin tinggi umur seseorang semakin baik pula cara berpikir seseorang. Karena banyak perjalanan selama hidup yang diperoleh responden. Sehingga ibu akan lebih mengerti tentang manfaat mobilisasi dini bagi ibu nifas, baik untuk memperlancar sirkulasi darah maupun mencegah terjadinya tromboflebitis.

4.2.3 Pengetahuan Responden Berdasarkan  Pendidikan
Dari hasil penelitian di atas terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (60%) pada pendidikan menengah dan minoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (6,67%)  pada tingkat pendidikan menengah dan berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (25%) pada tingkat pendidikan perguruan tinggi.
Menurut Depkes (2002), pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang karena dapat membuat seseorang untuk lebih mudah menerima ide-ide dan teknologi baru. Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan atau pengetahuan individu atau ibu, maka akan semakin peka panca indera individu tersebut dalam mencapai keinginannya. Ibu dengan pendidikan tinggi memiliki informasi yang lebih baik dibandingkan ibu dengan pendidikan lebih rendah dan akan tau apa keuntungan atau manfaat dari mobilisasi dini dan akan melakukan mobilisasi dini setelah ibu selesai bersalin atau pada saat masa nifas.

4.2.4 Pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan
Dari hasil penelitian terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (68,75%) pada pekerjaan IRT dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (16,67%) pada pekerjaan wiraswasta.
Arikunto (2002), yang menyatakan bahwa kecocokan pekerjaan seseorang akan menimbulkan kepuasan dan keingintahuan terhadap sesuatu. Wanita yang bekerja memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja.
Menurut asumsi penulis tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil yang dicapai, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pekerjaan lebih berpengetahuan baik daripada responden yang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Ibu yang bekerja akan memiliki informasi yang lebih luas karena berhubungan dengan dunia kerja yang penuh dengan informasi sehingga ibu dapat lebih mudah mengakses informasi yang dibutuhkannya.

4.2.5 Pengetahuan Responden Berdasarkan Paritas
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (62,50%) pada paritas multipara,berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (100%) pada paritas primipara,dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (71,43%) pada paritas scundipara dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (12,50%) pada paritas multipara.
Menurut Mochtar (2001), jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup di luar rahim, ibu yang pernah melahirkan akan memiliki pengalaman lebih dalam melakukan perawatan pada diri sendiri dibandingkan dengan ibu yang belum pernah melahirkan.
Menurut asumsi peneliti, tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan hasil yang dicapai, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi paritas ibu, maka semakin banyak pengalaman ibu dalam melakukan perawatan masa nifas, khususnya dengan kegiatan mobilisasi dini yang sangat banyak manfaatnya bagi ibu nifas. Sehingga semakin baik pengetahuan ibu akan mobilisasi dini.

4.2.5 Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (54,55%) pada sumber informasi orangtua dan teman dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (14,26%) pada responden yang mendapatkan informasi dari media elektronik,dan berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (9,09%) pada responden yang mendapatkan informasi dari orangtua dan teman.
 Menurut Arikunto (2002), Pengetahuan seseorang juga dipengaruhi oleh sumber informasi yang diperoleh, baik itu melalui media cetak seperti Koran, majalah, buku atau poster, juga melalui media elektronik seperti TV, Radio dan Internet, maupun melalui petugas kesehatan atau orang-orang yang dekat dengan seseorang di seputar lingkungannya. Semakin sering seseorang mendapatkan informasi yang benar tentang sesuatu maka semakin baiklah pengetahuan yang diperolehnya.
Menurut asumsi peneliti, tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan hasil yang dicapai, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mayoritas mendapatkan informasi dari media eletronik. Seperti yang kita ketahui bahwa sekarang ini akses untuk mendapakan informasi melalui media elektronik sangat mudah untuk dilakukan, dan masyarakat sekarang lebih menyenangi untuk mendapatkan informasi baik melalui televisi, radio ataupun internet. Demikian juga informasi melalui petugas kesehatan dan orang yang berada didekatnya, karena seseorang pasti lebih percaya akan informasi yang diperoleh dari orang yang sudah dikenal dan dipercaya. Sedangkan informasi lewat media cetak, seperti yang kita ketahui bahwa budaya untuk membaca di Indonesia masih sangat rendah walaupun sebenarnya banyak sekali informasi yang dapat diperoleh melalui media tersebut.





BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1.      Mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (46,16%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (15,38%).
2.  Berdasarkan umur,. mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (50%) pada umur >30 tahun dan minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (37,50%) pada umur 20-30 tahun dan berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (21,43%) pada umur >30 tahun.
3.      Berdasarkan pendidikan, mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (60%) pada pendidikan menengah dan minoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (6,67%)  pada tingkat pendidikan menengah dan berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (25%) pada tingkat pendidikan perguruan tinggi.
4.      Berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (68,75%) pada pekerjaan IRT dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (16,67%) pada pekerjaan wiraswasta.
5.      Berdasarkan paritas, mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (62,50%) pada paritas multipara,berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (100%) pada paritas primipara,dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (71,43%) pada paritas scundipara dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (12,50%) pada paritas multipara.
6.      Berdasarkan sumber informasi, mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (54,55%) pada sumber informasi orangtua dan teman dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (14,26%) pada responden yang mendapatkan informasi dari media elektronik,dan berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (9,09%) pada responden yang mendapatkan informasi dari orangtua dan teman.

5.2 Saran
1.  Bagi ibu
Mampu meningkatkan maupun mempertahankan pengetahuan dan menambah wawasan tentang mobilisasi dini dengan mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan tentang mobilisasi dini di Puskesmas setempat maupun di klinik bidan.
2.  Bagi Peneliti
Diharapkan kepada para peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam misalnya tentang mobilisasi dini dikembangkan dengan menggunakan sampel yang lebih luas sehingga diperoleh hasil yang lebih baik .
3.  Bagi Institusi pendidikan
Diharapkan dalam penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuannya dalam bidang kesehatan dan menjadi bahan referensi atau sumber informasi untuk penelitian berikutnya.